Gempa dan Tsunami di Jepang
Warga Jepang di Batam Lebih Memilih di Rumah
Warga Jepang Lebih Memilih di Rumah
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM - Peristiwa Tsunami yang melanda negara Jepang membuat kecemasan baik orang Jepang yang ada di Batam maupun warga Indonesia yang ada di Jepang. Sejumlah warga Jepang di kawasan Perumahan di daerah komplek Marina City masih berkabung dengan badai yang menelan seribu korban jiwa. Bahkan WNA Jepang yang biasa hilir mudik ke tempat kerja dalam dua hari ini tidak terlihat.
"Dua hari ini semenjak bencana Tsunami di
Jepang tidak satupun orang Jepang yang beraktifitas. Mereka lebih banyak
tidak keluar rumah menunggu kabar berita keluarganya di Jepang.
Biasanya tiga sampai lima orang Jepang sering menyapa kami, hari ini
hampir gak ada yang lewat," ujar Sekuriti komplek didaerah Marina.
Di
Perumahan Marina ini banyak dihuni oleh ekspatriat terutama orang
Jepang baik yang bekerja di Mukakuning maupun galangan kapal
Tanjunguncang. "Orang Jepang sering sapa kalau lewat pos ini. Saya tahu
betul bagaiaman kondisi mereka setelah Tsunami. Saya lihat mereka banyak
nonton TV, kadang keluar rumah untuk telepon," ujarnya.
Terpisah nasib warga negara Indonesia di Jepang hingga kini masih belum ada kejelasan kabar beritanya. Salahsatunya Syaiful yang kini tengah mengikuti pelatihan welding di negara Jepang. Pasca Tsunami kabar Syaful sudah tidak ada lagi. Syaiful yang biasa aktif berkomunikasi dengan teman sekolah kini nyaris sirna. Bahkan beberapa temannya berusaha menelpon namun tidak aktif.
Syaiful merupakan warga Surabaya. Bahkan dia berencana dalam bulan ini akan menghabiskan masa cuti belajarnya untuk berlibur ke Batam." Dia rencana akan bawa mainan untuk anak saya. Bulan ini dia mau datang, katanya mau survey kerja karena di Batam banyak galangan kapal," ujar Rahman.