Lakalantas di Pinang
Patung Buntung Berdarah Dirobohkan Polisi
Patung buntung sebagai peringatan bagi pengedara yang tidak berhati-hati dan mengakibatkan kecelakaan, dirobohkan
Laporan Ogas Jambak Wartawan Tribunnews Batam
TANJUNGPINANG, TRIBUN- Patung buntung sebagai peringatan bagi pengedara yang tidak berhati-hati dan mengakibatkan kecelakaan, dirobohkan Satuan Lalulintas Polres Tanjungpinang, sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (18/3).
Patung dengan tangan manusia buntung dan badanya dipenuhi darah itu sudah beberapa tahun berdiri di depan Polsek Bukit Bestari. Patung tersebut sebagai contoh bagi pengedara yang tidak mematuhi peraturan lalulintas.
Menurut Kapolres AKBP Suhendri melalui Kasat Lantas AKP Agus Joko pada wartawan kemarin, patung tersebut dirobohkan tersebut sudah tidak sesuai dengan program-program satlantas.
Agus Joko mengakui patung tersebut bertujuan untuk memberi
peringatan pada warga tentang bahayanya berkendara jika tidak berhati-hati
sehingga mengakibatkan kecelakaan, akan tetapi saat ini untuk menyampaikan
akibat dari lakalantas bisa dilakukan dengan berbagai macam cara yang lebih
simpatik, tidak harus dengan memasang patung tersebut.
Agus mengaku sudah berkoordinasi dengan pimpinannya dalam merobohkan patung yang sudah cukup lama berdiri di sekitar Polsekta Bukit Bestari. “Kita merobohkan patung ini agar tidak membuat warga resah," kata Agus.
Menurut beberapa warga,
keberadaan patung buntung tersebut sebenarnya tidak mengganggu atau meresahkan
masyarakat. Karena patung tersebut sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan
warga sudah terbiasa dengan keberadaan patung tersebut.
Seorang warga sekitar
Jalan Brigjen Katamso mengaku setuju dengan patung tersebut, karena dengan
melihat patung tersebut masyarakat akan ingat perlunya tertib berlalulintas.
“Masyarakat selalu ingat bahwa tidak baik ngebut di jalan, dan jadi suatu peringatan bagi masyarakat," ujarnya. (gas)