Gempa dan Tsunami di Jepang
Industri Batam Masih Hitung Kerugian Produksi
Tsunami Jepang Mampu Mempengaruhi Nilai Produksi.
BATAM, TRIBUN- Bencana alam Tsunami yang menimpa Negara Jepang beberapa waktu silam, diduga bisa mempengaruhi nilai produksi sejumlah perusahaan industri di Batam. Meskipun belum bisa dihitung secara langsung berapa total kerugiannya, namun arah penurunan pasar tersebut bisa saja terjadi mengingat saat ini kondisi Jepang masih dalam masa pemulihan.
Hal tersebut dituturkan oleh Nada Soraya selaku Ketua Kadin Batam, menurutnya kerugian besar tidak akan dialami Batam karena rata-rata industri yang menangani produksi untuk Jepang sifatnya bukan menjual barang-barang bill up.
Sehingga menyebabkan kerugian yang ada bersifat tidak langsung, terlebih lagi saat ini perusahaan-perusahaan Jepang tersebut sudah terikat kontrak dengan perusahaan yang ada di Batam.
"Kalau kerugian secara total itu tidak ada, karena pada dasarnya sifat perusahaan disini kan menghasilkan produk untuk support ke sana. Ibaratnya sistem assembly, dibuat disini untuk dipasarkan di sana. Lain hal jika produk-produk tersebut dibuatnya di Jepang itu jelas merugi, apalagi jika pabrikannya di wilayah yang terserang badai tsunami," jelasnya ketika ditemui tribun, Sabtu (19/3).
Namun demikian wanita ini tidak menampik, kerugian bisa saja terjadi akibat penurunan pasar. Dimana setelah menyelesaikan kontrak yang ada saat ini, pihak di Jepang mungkin akan mengeluarkan kontrak baru dengan total jumlah barang yang lebih kecil.
Selain itu, menurut Nada pun gangguan lain yang mungkin saja terjadi yakni proses pengiriman barang dari Batam ke Jepang, namun lagi-lagi itupun tidak akan merugikan pihak Batam secara langsung.
Adapun disebutnya kebanyakan dari produksi-produksi
Jepang yang dilakukan di Batam, yaitu pada produk-produk micro
electronic, seperti chip-chip pada komputer atau benda elektronika
lainnya. Sebagai bangsa yang menurutnya kuat dan tidak cengeng, Jepang
tidak memerlukan waktu yang lama untuk bangkit dari keterpurukan.