Pembunuhan di Karimun

Satu Sekolah Berurai Air Mata Ketika Lepas Kepergian Winson

Satu Sekolah Berurai Air Mata Ketika Lepas Kepergian Winson

zoom-inlihat foto Satu Sekolah Berurai Air Mata Ketika Lepas Kepergian Winson
tribunnewsbatam/ istimewa
Winson Disiksa Hingga Tewas oleh Pelaku
Laporan Muhammad Sari dari Karimun


Karimun, tribunnewsbatam.com -Kharisma Winson memang luar biasa. Ketika tribun menanyakan tentang sosok Winson, hampir semua orang yang mengenalnya mengatakan sebagai anak yang baik. Winson anak yang ramah, sopan, rajin, cerdik dan sejuta pujian kebaikan lainnya. Winson yang diungkapkan orang yang mengenalnya tampak seperti sosok anak sempurna.

Rasanya pujian-pujian itu memang ada benarnya. Ini dapat dibuktikan dengan seribuan uraian tetesan air mata membasahi pipi di SD Mahabodi, kemarin. Tak hanya dari hampir seluruh anak-anak didik,  perangkat sekolah beserta guru-gurunya juga turut menangis. Ini terekam Tribun saat apel pagi yang dilakukan khusus untuk mengenang dan mendoakan Winson di halaman sekolah tersebut, Rabu (16/11/2011).

Kesedihan mendalam semakin menjadi ketika rombongan kelas IV SD Mahabodi berziarah ke makam Winson di pemakaman umat Islam di Teluk Air Karimun (tak jauh dari pusara ibundanya, Wati Suwati). Di sini, rombongan siswa sebanyak 108 teman Winson menangis dan menitikkan air mata atas di pusara tanah merah itu.

Kalimat doa dan ucapan kesedihan mendalam makin terpancar ketika satu-persatu rombongan siswa mendekati makam itu. Malah sejumlah siswi yang sampai terisak setengah terpekik tatkala mendengar panjatan doa dari bibir-bibir mungil di atas pusara Winson itu.

"Anak-anak yang biasanya kalau di sekolah itu bandel dan suka lari sana-sini, tapi tidak ada saat ke makam Winson, mereka tenang dan malah ikut menangis. Ada juga yang setengah terpekik ketika nama Winson disebut," ujar seorang ibu guru menceritakan betapa besarnya cinta anak-anak itu terhadap Winson.

Untuk memberikan kesempatan siswa meluapkan kesedihannya, Kepala SD Mahabodi, Jurman S Kom sampai menghentikan sebentar kegiatan belajar-mengajar hari itu. "Setelah siswa pulang dari makam, kita tidak langsung belajar. Kami biarkan tenang dulu, baru kita lanjutkan setelah berkabung selesai," ungkap Jurman.

Jurman juga mengaku sangat terpukul dengan meninggalnya Winson. Jurman yang tidak secara langsung mengajar siswa, justeru merasa sangat dekat dengan almarhum. Dia mengaku dari sekian banyak siswa, Jurmanlah yang paling dekat dengannya.

"Walau saya tak mengajar, saya ingat betul anak itu. Kalau jam istirahat dia pasti menjumpai saya hanya sekedar untuk bersalaman," ujar Jurman dengan wajah sendu kepada Tribun usai ikut mendatangi  pemakaman Winson, kemarin.

Bukti manisnya Winson, kaya seorang temannya,kalau dari sekian banyak anak-anak seusianya, Winson anak yang cukup terkenal. "Bukan terkenal dari nakalnya, tapi kelakuannya sangat baik," ujar seorang siswi SD tersebut sambil menyeka air mata di pipinya itu. (msa)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved