Outlook 2012

Barelang Masih Menjadi Primadona Investasi

Barelang Jadi Primadona Investasi

zoom-inlihat foto Barelang Masih Menjadi Primadona Investasi
Tribunnews Batam / Istimewa
Jembatan Barelang Batam

Lampu jalan terlihat sudah dipasang di sepanjang jalan di Barelang, pertanda akan adanya pembangunan lebih lanjut di sana. Begitu juga menara listrik. Kepulan asap hitam yang keluar dari cerobong asap juga terlihat di salah satu tempat di Barelang, tanda adanya proses industri. Begitu juga, pancang kepemilikan tanah salah satu PT dan gapura tempat budidaya laut Batam.   

Lebih kurang 300 meter di sebelah kanan jembatan, di bawahnya dibangun restaurant seafood mewah, dan beberapa fasilitas lainnya, seperti gedung bertingkat yang masih dalam tahap pengerjaan. Begitu juga di kiri jalan sebelum jembatan, terlihat bangunan yang sudah berdiri kokoh.

Setelah melintasi jembatan 2 Barelang, gapura sebuah restaurant  yang diberi nama Golden Fish akan memikat pecinta makanan seafood dengan suasana high class untuk mengunjungi restaurant itu.

"Restaurant Golden Fish sudah dibangun sejak 2007 lalu, di sini juga sudah dibangun pelabuhan, pabrik es ikan, cottage 8 kamar, untuk hotel masih dalam pembangunan," ungkap Dedi, Leader di Restaurant Golden Fish mewakili Ervinna, GM di restaurant tersebut .

Menurut Dedi, pihaknya sudah memprediksi pemekaran wisata Batam ke depannya akan sampai ke Barelang. "Ke depannya, pemekaran daerah Tembesi, Batuaji akan sampai ke Barelang karena pemukimannya meluas. Dan dari beduk itu rencananya air laut akan diubah menjadi air tawar sehingga lebih banyak warga yang datang," beber Dedi sambil  menunjuk beduk yang tampak dari restaurant tampatnya bekerja.
Menyikapi arah pembangunan Batam yang akan sampai ke Barelang, pihaknya berupaya maksimal melaksanakan pembangunan untuk menarik wisatawan datang ke tempatnya."Selain menjual service kami juga menjual view. Kami sajikan pemandangan alam yang indah," jelasnya. Ke depan, menurut Dedi di areal tersebut juga akan dibangun sekolah safety training untuk kapal dan kolam wisata.

Dari pantauan Tribun dari jembatan 1 hingga 4, di setiap jembatan terlihat restaurant-restaurant yang menyuguhkan makanan laut. Seperti Restoran Kelong di jembatan 2, Kelong Restaurant Aneka Selera, Restaurant Naga Seafood di jembatan 4 dan masih banyak lagi.

Manan, koki di Restaurant Naga Seafood mewakili Supina, pemilik restaurant,  mengatakan dalam 1 bulan, lebih dari 300 orang datang mencicipi makanan di restaurantnya. "Biasanya yang datang campur, ada dari mancanegara maupun lokal, harapan kami ke depannya lebih banyak wisatawan yang datang ke Barelang ini, baik manca maupun lokal," ungkapnya.  

Soal Izin Mendirikan Bangunan, menurut Manan, restaurantnya sudah mendapat izin dari pemerintah. "Ya pastilah ada izinnya, kalau nggak, mana bisa dibangun tempat ini," bebernya.    

Seperti halnya Dedi, ke depannya Manan menilai Barelang akan maju. "Saya yakin Barelang ini otomatis akan maju. Isunya, dari jembatan 4-6 nanti mau dibangun wisata terbesar di Asia, tapi nggak tahu juga kapan pastinya," jelasnya.

Menurut Ahmad Dahlan, arah pembangunan ke depan menjadi sangat penting dalam rencana pembangunan kota Batam di Tahun 2012 mendatang. Mengingat, tingginya pertumbuhan penduduk di kota Batam sehingga pembangunan dan perbaikan berbagai infrastruktur sarana umum itu harus lebih diprioritaskan.

Namun Dahlan justru menunjuk Kabil-Nongsa sebagai tempat menumbuh kembangkan investasi  "Investasi itu akan dititik beratkan dikawasan industri Batam. Terutama, di kawasan industri Kabil-Nongsa," tegasnya. Kendati demikian, wilayah Barelang juga kawasan yang sangat strategis.

Untuk pengembangan di kawasan Nongsa Kabil, rencananya akan dikembangkan untuk industri berat. Seperti, perusahaan galangan kapal (shipyard, red). Sebab, pengembangan di kawasan industri Tanjunguncang sudah tidak memungkinkan mengingat keterbatasan lahan di sana sudah sempit dan tidak memungkinkan untuk itu.

"Selain untuk perusahaan galangan kapal, kita juga akan mendorong industri menengah yang sudah ada seperti, di Batamindo, panbil, tunas, citra mas, latrade Tanjung Uncang untuk investasi di Kabil. Itu harapan kita kedepannya,"ujar Dahlan.

Namun semua rencana itu, lanjut Dahlan tergantung dari kebijakan anggaran pembangunan Pemerintah kota Batam nantinya. Dimana, diharapkan anggaran pembangunan Batam harus lebih besar dari pada anggaran rutin belanja pegawai. Jika tidak akan memperkecil kemungkinan untuk pembangunan tersebut.

"Setidaknya anggaran itu harus diatas 50 persen, yaa minimal 55 persenlah," sebut Dahlan. Dalam rencana pembangunan ke depan, katanya, bidang pariwisata juga tetap akan dikengembangkan. Dimana, seperti yang ditargetkan di tahun 2011 sebesar 1,5 juta wisatawan pertahun, kini target itu sampai November 2011 sudah hampir mencapai 1 juta wisatawan yang berkunjung ke Batam.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved