Pencemaran Lingkungan

Warga Gerya Senggarang Tahan Lori Karena Bauksit Tercecer

Warga Tahan Lori Karena Bauksit Tercecer

zoom-inlihat foto Warga Gerya Senggarang Tahan Lori Karena Bauksit Tercecer
Tribunnewsbatam/ tomy
Sebanyak 6 dari 11 unit lori pengangkut biji bauksit milik PT Kereta Kencana dihentikan oleh warga
Laporan Thomlimah Limahekin, Wartawan Tribunnewsbatam.com

TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG - Sebanyak 6 dari 11 unit lori pengangkut biji bauksit milik PT Kereta Kencana dihentikan oleh warga RT 5 dan 6 Perumahan Gerya Senggarang Permai kota Tanjungpinang, Minggu (12/2). Warga perumahan itu terpaksa menempuh cara ini karena merasa terganggu dengan aktivitas lori yang melintasi jalan umum di depan komplek perumahan mereka.

"Mulai semalam mereka lewat di sini. Pokoknya hanya mobil itu saja yang saya lihat lewat di sini," ungkap seorang warga yang tak mau namanya dikorankan.

Ungkapan ini dipertegas lagi oleh keluhan warga yang membuka warung di pinggir jalan Senggarang, sekitar perumahan itu. Para pemilik warung makan ini begitu terganggu dengan debu jalanan yang beterbangan akibat aktivitas lori-lori itu. Hal ini diperparah lagi dengan tumpahan biji bauksit  yang jatuh dari bak lori dan tercecer di sepanjang ruas jalan, sekitar tempat mereka berdagang.

Said Abdurahman, ketua RT 5 Perumahan Gerya Senggaran Permai mengatakan penghentian lori bauksit ini dilakukan secara spontan oleh warganya. Selain 2 alasannya sebelumnya, aktivitas lori-lori ini pun dianggap warga mengganggu keselamatan anak-anak yang kerap bermain di pinggir jalan. Karena sepengetahuan warga, lori-lori perusahaan tidak diperbolehkan melintas di jalur jalan umum.

"Tadi sekitar pukul 11.00 WIB, warga sempat hentikan lori-lori ini. Tetapi kami arahkan mereka supaya sama-sama tanyakan hal ini kepada pihak kepolisian. Kami baru pulang dari kantor Polsek Tanjungpinang Timur untuk tanyakan boleh atau tidak kami hentikan lori-lori ini," kata Said kepada Tribun.

Sepulang dari kantor Polsek, warga pun kembali menghentikan lori-lori tersebut. Setiap lori yang penuh dengan biji bauksit disuruh parkir di dalam komplek perumahan sampai ada kesepakatan antara pihak perusahaan dan warga perumahan tersebut.

"Kami tidak mungkin jalan tanpa izin yang lengkap. Lagipula lahan yang ada di Batu 11 dekat kantor DPRD kepri ini pun tidak sampai 0,5 hentar. Kebetulan lokasi ini sedang dibuat pemetaan lahan untuk dibangun kantor. Karena alat kami dipakai maka kami pun bawa tanahnya ke senggaran sini," jelas Nurdin, seorang karyawan PT Kereta Kencana kepada warga yang hadir.

Nurdin bahkan membandingkan warga Perumahan Gerya Senggaran Permai dengan warga di sekitar lokasi pengerukan. Dia kemudian mempertanyakan kenapa warga di perumahan ini melakukan protes sementara warga di lokasi pengerukan sama sekali tak mengeluarkan keluhan apa pun. Padahal yang sebetulnya menerima dampak langsung adalah warga yang berdiam di sekitar lokasi pengerukan.

"Karena warga di sekitar lokasi pengerukan itu tahu bahwa ini bukan penambangan tetapi pemetaan lahan kantor. Kami pikir mereka tidak protes maka kami jalan. Lagipula pekerjaan ini pun tak sampai 3 hari kok. Semalam kami operasi 5 lori. Hari ini kami tambahkan jadi 11 lori," jelas Nurdin kepada wartawan.

Nurdin sebaga wakil perusahaan bersama seluruh supir lori dan seluruh warga perumahan Gerya Senggarang Permai akhirnya dipertemukan oleh wakil dari Polsek Tanjungpinang Timur. Dari pertemuan itu disepakati bahwa lori-lori itu dibiarkan beroperasi untuk trip yang terkahir ini. Namun, beberapa lori tersebut tak diperbolehkan melakukan akitivitas pada Senin (13/2) sampai ada keputusan terbaru antara pihak perusahaan dan warga.

"Kalau belum ada keputusan kami tetap beraktivitas lagi maka terserah warga mau buat apa," ujar Nurdin di akhir pertemuan itu.

"Besok, kami akan surati Dinas Perhubungan kota Tanjungpinang. Kami tanyakan izin dari aktivitas lori-lori ini. Apakah lori-lori digunakan untuk penambangan atau penimbuhan. Lalu kenapa lori-lori ini bisa melewati jalan umum seperti ini," kata Said kepada wartawan usai pertemuan itu. (tom) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved