Pariwisata

Gubernur Kepri HM Sani Tertarik Kembangkan Anambas Seperti Bunaken Manado

Sani Tertarik Kembankan Anambas seperti Bunaken Manado

zoom-inlihat foto Gubernur Kepri HM Sani Tertarik Kembangkan Anambas Seperti Bunaken Manado
Tribun Istimewa
Gubernur Kepri HM Sani ke Bunaken Manado


TRIBUNNEWSBATAM.COM
- Manado identik dengan 3B. Pertama B itu adalah bubur Manado, B selanjutnya adalah bibir Manado dan B terakhir adalah Bunaken.Untuk bibir Manado, diartinya kalau orang Manado berbicara enak didengarnya.

Tidak saja hanya itu, daya tarik kota dengan penduduk hampir setengah juta jiwa ini, dan memiliki pertumbuhan ekonomi diatas 8 persen adalah objek wisata yang mendunia adalah Bunaken.

Bunaken tepat Pulau Bunaken memiliki keanekaraman trumbu karang yang ternyata dapat dilihat dengan mata biasa ketika berdiri diatas kapal. Konsep wisata trumbu karang ini digabung dengan paket wisata menyelam, menggoda siapapun untuk menikmatinya.

Bunaken inilah menjadi pilihan hampir ratusan peserta  Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2013 yang digelar di Kota Manado.  Tidak saja wartawan, tamu undangan dari kalangan pemerintahan juga tertarik, termasuk rombongan dari Gubernur Kepri HM Sani beserta rombongan yang telah hadir di Kota Manado pada 9 Februari 2013.

Kehadiran rombongan Pemprov Kepri dan DPRD Kepri serta pengurus PWI Kepri dalam rangka kesiapan Provinsi Kepri untuk menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional di tahun 2015.

" Kita hadir dengan sejumlah pengurus dan juga mendapat rasa kebanggan karena di HPN ini juga hadir langsung Gubernur Kepri HM Sani, dan ternyata baru beliau yang pertama sebagai Gubernur hadir wartawan ini. Oleh itu kami dari PWI mengucapkan terimakasih. Selain itu, kehadiran Gubernur dan Dewan bentuk keseriusan kita dan Provinsi Kepri siap menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2015," papar Ramon Damora, Ketua PWI Kepri, di Manado Sulawesi Utara beberapa waktu lalu.

Dijelaskan Ramon, rombongan selain peserta juga mempelajari kesiapan tuan rumah dalam menyelenggarakan even tahunan ini. Karena, selain membicarakan program kerja tahunan PWI atau organisasi kewartawanan lainnya, juga melihat paket wisata unggulan apa yang diberikan kepada peserta.

Bicara mengenai objek wisata ini, ternyata Gubernur Kepri HM Sani beserta rombongan yang ikut berwisata di Bunaken memiliki penilaian sendiri. Menurutnya, wisata pantai di Bunaken yang teroganisasi dengan baikn oleh pemerintah daerah dan kotanya, terlihat maksimal dan menjual karena ada keseriusan masyarakat dan pemerintahnnya. Tapi, kalau dibandingkan dengan Kepri yang memiliki luas laut yang sangat luas, maka keindahan pulau Anambas dan Natuna dirasa tidak ketinggal dengan Bunaken.

"Kalau Anambas dan Natuna digarap dan diorganisir dengan hebat, maka Bunaken bisa tersaingi,"ujar Gubernur Kepri usai berwisata di Bunaken.

Untuk dapat melihat trumbu karang dibawah laut, pengelola kawasan Bunaken menyediakan puluhan kapal Katamaran milik masyarakat. Kapal Katamaran ini mampu menampung 15 orang penumpang dan menyediakan dua buah lobang berkaca pembesar melihat langsung karang di bawah laut.

Satu lagi, kapal yang lebih canggih adalah jenis kapal “sub-sea”. Kapal ini  sejenis kapal selam di mana pengunjung melihat Taman bunaken dari jendela kaca ruang bawah kapal. Kapal Sub-Sea inilah yang dimanfaatkan oleh Gubernur Kepri dan rombongan, beserta sejumlah wartawan dari Kepri.

Pers Itu Milik Masyarakat

Sementara itu, dalam acara puncak HPN 2013 di Manado , Presiden RI Susilo Yudhoyono (SBY) mengharapkan kepada seluruh media agar berlaku adil serta memberi ruang yang sama kepada setiap calon legislatif dan calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang.

Menurut SBY, pers bukan hanya milik partai politik, calon legislatif atau presiden semata melainkan harus bisa menjadi milik seluruh masyarakat, terutama dalam menyampaikan informasi yang akurat dan terukur.

"Istilah saya yang saya gunakan selama ini, jangan sampai rakyat kita memilih kucing dalam karung," kata SBY di peringatan puncak Hari Pers Nasional yang berlangsung di Kawanua Convention Center Hotel Novotel Manado, Senin (11/2).

Dalam pidatonya SBY juga mengungkapkan jika partai Demokrat yang kini berkuasa dan dia pimpin selama ini tengah dirundung masalah serius, dimana elektabilitasnya menurun drastis dari hasil survei.

"Kalau adil benar barangkali sulit, saya harus realistik, jadi kepada pemilik dan manajemen televisi, radio, surat kabar, majalah, semua termasuk sosial media, berikan ruang yang cukup dan relatif adil bagi semua peserta Pemilu," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved