PROGRAM MBG

Polemik Program MBG di Batam dan Sejumlah Daerah di Kepri, Mendagri Beri 4 Poin Penting

Tribun Batam menghimpun sedikitnya 9 kasus program MBG yang tersebar di Provinsi Kepri. Tujuh di antaranya berasal dari Kota Batam.

|
TribunBatam.id/Istimewa
MENU MBG DI BATAM - Potret menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 016 Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (26/9/2025). Tribun Batam menghimpun sedikitnya 9 program MBG bermasalah di Kepri. Tujuh di antaranya berasal dari Kota Batam. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Realisasi program makanan bergizi gratis atau MBG di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) belakangan menimbulkan sejumlah persoalan.

Sejumlah pelajar yang mengalami mual dan muntah, makanan yang berbau hingga temuan binatang dalam menu MBG di sekolah muncul hingga sempat viral di medsos.

Tidak hanya di Kota Batam saja. Masalah dalam distribusi program MBG andalan Presiden RI, Prabowo Subianto juga muncul di Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun.

Sedikitnya 14 pelajar SMPN 2 Karimun bahkan sempat mendapat perawatan di Puskesmas Tanjung Balai Karimun setelah menyantap menu makanan bergizi gratis pada Kamis (25/9/2025).

Sampel makanan program MBG dibawa ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karimun, Suryadi mengungkap jika hasil uji sampel telah keluar. 

Mereka akan mengumumkan hasil uji sampel tersebut setelah menerima hasilnya secara resmi.

Catatan TribunBatam.id, sedikitnya terdapat 7 kasus program MBG bermasalah yang tersebar pada sejumlah kecamatan di Kota Batam

Berikut Rincian Kasus Program MBG di Batam

1. Ulat Buah di SD HKI Bengkong Sadai

Prgram MBG di SD HKI Bengkong Sadai, Kecamatan Bengkong sebelumnya menjadi sorotan setelah munculnya ulat pada menu makanan bergizi gratis.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bengkong Sadai angkat bicara terkait temuan ulat di nasi Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di SD HKI Bengkong Atas, Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala SPPG Bengkong Sadai, Syahrul Gunawan, menegaskan ulat yang ditemukan bukan berasal dari nasi.

Melainkan dari buah pisang yang ikut disajikan bersama menu MBG hari itu.

"Ini bukan dari nasi, ulat dari buah yang kami sajikan, dan itupun hanya satu ekor di satu ompreng dari 3.170 lebih yang kami salurkan," ujar Gunawan kepada Tribun Batam, Jumat (19/9/2025) sore.

Ia melanjutkan kejadian tersebut baru pertama kali terjadi dan langsung menjadi bahan evaluasi internal. 

"Selama ini buah yang kami gunakan aman-aman saja, tidak ada masalah. Pengecekan kita sesuai prosedur, buah-buah pilihan yangg berkualitas yang dipilih," tambahnya.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved