Beginilah Aroma Kopi Berbau Prostitusi Di Natuna

Bicara aktivitas Ngopi, ada satu istilah yang terkenal di Natuna.

zoom-inlihat foto Beginilah Aroma Kopi Berbau Prostitusi Di Natuna
Tribunnewsbatam.com/Net
Ilustrasi kopi.

Laporan Tribunnews Batam, Muhammad Ikhsan

NATUNA, TRIBUN - Song ngopi..! Kata sandi ngetrend di Natuna yang artinya 'yuk ngopi' ini tak sekedar orang Ranai yang menggunakannya. Warga pendatang pun seperti cepat fasih dengan kalimat satu ini.

Ngopi, sesuatu yang sangat membudaya di tengah masyarakat. "Sedap sangat bebual sambil ngopi," ujar Syaiful, pria asli Tarempa yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Ranai, kemarin.

Bicara aktivitas Ngopi, ada satu istilah yang terkenal di Natuna, "Kopi Pangku" begitu biasa disebut. Beberapa dekade terakhir keberadaannya menjadi tempat favorit di Ranai.

Konon para pria di lokasi Kopi Pangku bisa mendapat service lumayan dari wanita pemandu tamu yang bekerja di lapak-lapak penyedia kopi.

Di situasi tertentu, sambil ngopi pun, mereka bisa memangku wanita. Tangan-tangan nakal pun sering kali bermain hingga ke bagian tubuh "sensitif" para wanita itu.

Dulunya para penikmat Kopi Pangku biasa ngopi di Pantai Stres. Pantai di Ranai yang biasa jadi pelarian orang-orang yang setengah 'stres' hidup di Natuna.

Maklum, Ranai yang berada di Pulau Bunguran masih masuk kategori sulit dalam berbagai akses, baik itu telekomunikasi atau transportasi.

Biasanya memang, hal ini dirasakan warga pendatang yang kurang terbiasa dengan kondisi seperti itu di Ranai. Apalagi kebutuhan makan saja, harganya masih dua kali lipat dari Batam.

Namun, hidup tak lantas dijadikan hal sulit untuk dijalani bagi mereka. Tak ada salahnya untuk rehat sejenak melupakan semua beban pekerjaan yang menggunung. Begitupun beban hidup yang begitu ganas.

Sambil bersantai, berbagi cerita, bercanda gurau dan ngopi, para wanita-wanita malam di Kopi Pangku selalu setia menemani.

Batu Kapal, lokasi baru Kopi Pangku saat ini. Pantai Stres yang dulunya banyak berdiri lapak-lapak itu kini sudah dibersihkan, walau keadaannya masih terbengkalai kosong.

Nama Pantai Stres pun sudah berubah menjadi Pantai Kencana. Tentunya orang-orang stres dipantai ini pun sudah pindah lokasi 'Nongkrong'.

Tapi tetap saja, lokasi baru di Batu Kapal sama hal nya dengan lokasi lama. Para wanita pemandu tamu masih menjadikan daerah ini sebagai lokasi mencari nafkah.

Malam itu, Batu Kapal tak sebegitu ramai. Beberapa wanita berpakaian seksi nampak wara-wiri dari satu meja ke meja lainnya. "Mau minum apa bang?" Ujar Eka (22) sambil tersenyum. Ia salah satu pekerja di Kopi Pangku.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved