Pembunuhan Pegawai BPKP Kepri

Krisman Dikenal Tertutup dan Jarang Keluar Kamar

Hanya sesekali tetangga melihat Krisman berada di luar kos.

Tribun Batam/Zabur Anjasfianto
Beberapa rekan kerja dan kerabat korban sedang menunggu petugas menutup peti mati untuk membawa korban ke Medan, Sumatera Utara, Minggu (9/2/2014), di ruang jenazah RSBP Batam. 
Laporan Wartawan Tribunnews Batam, Dewi Haryati
BATAM, TRIBUN- Tak ada isak tangis, hening. Itulah gambaran suasana di kamar jenazah RSBP Batam, Minggu (9/2). Sejak pagi hingga sore, satu persatu kerabat maupun kenalan Krisman Heriyanto, korban pembunuhan di Jalan Kartini I No.6, Sei Harapan berdatangan.
Namun tak ada satupun pihak yang mau buka suara terkait kematian salah satu petinggi di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kepri ini kepada media. 
Mereka bungkam. Pihak kerabat  dan rekan kerja Krisman lebih senang membentuk kumpulan sendiri-sendiri. Mereka fokus pada percepatan pemulangan jenazah Krisman ke Medan, tempat istri dan keluarganya tinggal, Minggu (9/2) sore. Sesekali mereka membahas kemungkinan motif pembunuhan Krisman.
"Aku tanya sama kawannya, dia (Krisman) lagi menangani kasus apa? Kata kawannya dia nggak ada urus kasus. Hanya mendampingi laporan keuangan di RSUD Karimun," ucap kerabat Krisman kepada temannya.
Baru-baru inipun, sebelum ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya Sabtu (8/2) malam, menurut informasi, Krisman baru saja pulang dari Tanjungbalai Karimun, Jumat (7/2) siang. Semua komunikasi rekan kerja dan keluarga kepada Krisman mulai terputus sejak Jumat siang.
Rencananya, setelah pulang dari Tanjungbalai Karimun, Krisman akan mengikuti rapat kerja bersama di kantor BPKP Kepri di Sekupang. Namun saat dihubungi, tidak ada jawaban.
"Dia pulang dari Karimun, Jumat, kemudian tak berapa lama dia tiba di Batam, pukul 14.00 WIB ada rapat, tapi dihubungi sudah tidak bisa. Tahu-tahu sudah seperti ini kejadiannya," kata kerabat Krisman yang lain.
Menurut informasi, setelah pulang dari Karimun, Krisman berencana pulang ke Medan melihat anak dan istrinya. Namun saat dikonfirmasi dengan istri korban, ternyata Krisman belum tiba di sana.
Kematian Krisman yang mendadak, cukup mengagetkan kerabat dan rekan kerjanya. Itu sebabnya, tak sedikit kerabat yang mengaitkan penyebab kematian Krisman dengan tugas yang ditanganinya belakangan ini.
"Diakan tugasnya mengaudit keuangan. Siapa tahu ada yang tidak suka. Atau ini hanya konspirasi saja," ucap kerabat lainnya.
Krisman baru sekitar 1 tahun ini bertugas di kantor BPKP Kepri, sebelumnya ia sudah pernah bertugas di beberapa tempat lainnya seperti Medan dan Surabaya. Dari sekitar 60-an pegawai di lingkungan BKPK Kepri, Krisman termasuk dikenal sebagai orang yang baik, meski cenderung lebih banyak diam.
"Dia baik, nggak ada musuh, tapi itu setahu saya," ujar rekan kerja Krisman singkat. 
Sementara di lingkungan tempat tinggalnya, Krisman dikenal sebagai pribadi tertutup dan jarang bergaul. Hanya sesekali mereka melihat Krisman berada di luar kos. Mungkin itu pula yang menjadi alasan, sebuah tabung gas 3 kg berada di dalam kamar Krisman. Ia lebih senang memasak makanannya sendiri dan memakannya di dalam kamar.
Pantauan Tribun, Minggu (9/2) sore di tempat kos-kosan Krisman, pintu kamar kos-nya diberi police line. Gorden jendelanya ditutup dari dalam sehingga menghalangi orang melihat kondisi di dalam kamar. Sementara lampu kamar dimatikan. Diduga pembunuhan Krisman dilakukan lebih dari satu orang.
Sedikitnya ada 4 luka tusukan di tubuh korban, yakni 2 luka tusukan berada di pinggang kanan, 2 lainnya berada di pinggan belakang bagian kanan. Selain membunuh korban, menurut informasi sebuah laptop dan hp korban juga diketahui menghilang.

"Mungkin dia dibekap dulu sama pelaku, makanya mukanya menghitam, tapi anehnya kenapa orang disana nggak ada yang dengar ada teriakan," ucap kerabatnya bingung. 

Dari pantauan Tribun di kamar jenazah RSBP Batam, Kepala Dinas Kesehatan, Chandra Rizal, Camat Sekupang, Hendriyana, bahkan Direktur RSBP Batam, Zul Indra, terlihat ikut berdatangan berbela sungkawa.

"Saya kenal, ya sebatas kenal begitu saja karena dia pegawai BPKP," kata Zul Indra.
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved