Tragedi Pembunuhan Siswi Smk Batam

Rekontruksi Pembunuhan Dewi, Pelaku Rencanakan Pembunuhan Di Kampung Bule

Masih ingat kasus pembunuhan model sekaligus siswi SMK Permata Harapan, Dewi Aprilian?

TRIBUNNEWS BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Rekontruksi kasus pembunuhan model cantik, Dewi Aprilian oleh pelaku Asen, Kamis (17/7). Polisi masih memburu satu rekan asen dengan inisial P (panca) yang berperan mencekik korban di Dam Muka Kuning. 

Laporan Tribunnews Batam, Elhadif Putra

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Masih ingat kasus pembunuhan model sekaligus siswi SMK Permata Harapan, Dewi Aprilian, ternyata si terduga tersangka Asen dan P (masih DPO) merencanakan pembunuhan di sebuah kafe di Kampung Bule Nagoya.

Di kampung bule jugalah Asen menelepon Dewi untuk mengajaknya shooting di daerah Bandara. Menggunakan mobil Avanza rental, Asen dan P berangkat menjemput Dewi di depan Hotel 89 Windsor. Semua itu terungkap saat unit Identifikasi Polresta Barelang, Aparat dari Polsek Lubuk Baja melakukan reka ulang adegan pembunuhan Dewi, Kamis (17/7).

Dengan menggunakan baju tahanan warna merah, Asen mengungkapkan semua kejadiannya. Selain aparat kepolisian, reka ulang perkara tersebut juga di ikuti pihak kejaksaan dan kuasa hukum Asen.

"Saya menelfon, dia tidak menolak. Dia tanya tunggu dimana, saya jawab di tempat biasa (depan hotel 89 Windsor). Saya yang bawa mobil," ungkap Asen saat rekontruksi.

Dari Kampung Bule, mereka berdua pergi ke Perum Pondok Asri Sei Panas. Di sebuah toko kelontong  Blok I, Asen menyuruh P membeli tali yang akan digunakan untuk menjerat Dewi. Selanjutnya mereka pergi menjemput Dewi ke Windsor.

"Saya pernah tinggal disini. Saya juga biasa beli beras dan barang-barang disini," jawab Asen saat ditanya alasannya membeli tali di Sei panas.

Selama perjalanan Asen mengaku tidak berbicara sama sekali dengan P. Tepat di depan hotel 89, Asen memarkirkan mobil dan menunggu Dewi. Tak lama berselang, Dewi pun keluar dari arah rumahnya dan langsung menuju mobil.

"Dia (Dewi) tidak ngomong apa-apa. P pindah ke belakang. Dia langsung masuk mobil dan duduk di sebelah saya," kata Asen Lagi.

Dari Windsor Asen kemudian mengemudikan mobil ke arah Tiban, Sekupang, Aviari kemudian menuju Muka Kuning. Di tempat sepi wilayah Bukit Daeng, P kemudian menjerat leher Dewi. Asen pun kemudian membantu hingga akhirnya Dewi meninggal.

Setelah korbannya meninggal, keduanya beranjak ke Jembatan 6 Barelang dan membuang mayat Dewi ke laut. Setelah mengantar P, Asen sempat kembali ke kos-kosannya di wilayah Bengkong.

Diberitakan sebelumnya, mobil Avanza yang digunakan Asen ditemukan di Pasar Mega Legenda setelah sempat kejar-kejaran dengan polisi dari arah Batu Aji.

Dari pengakuan Asen sebelumnya, dia menghabisi nyawa Dewi untuk mengambil hartanya. Hal tersebut juga dibenarkan Kapolsek Lubuk Baja Kompol Aris Rusdianto.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved