TOPIK
Tragedi Pembunuhan Siswi SMK Batam
-
Terdakwa pembunuhan sadis Aprilian Dewi, seorang model sekaligus siswi SMK Permata Harapan, Asen terlihat puas saat sidang vonisnya berakhir.
-
Kegelisahan campur kemarahan terpancar di wajah tua Tekiong, ayah dari Dewi Aprilia, siswi SMK Permata Harapan dan model cantik yang menjadi korban.
-
Asen juga berharap agar mejelis hakim dapat memberikan hukuman yang serendah-rendahnya agar dapat merubah semua kesalahan yang telah diperbuatnya.
-
Asen alias Hasan, tersangka pelaku pembunuhan model Aprilian Dewi akhirnya dituntut hukuman penjara selama 20 tahun oleh Jaksa Penuntu Umum (JPU).
-
Sidang kasus pembunuhan model cantik, Dewi Aprilia kembali mengundang tontonan.
-
Asen (35), pernah mengeluarkan senjata tajam saat bermain film sebagai figuran di rumah produksi Kinema Multimedia.
-
"Sehari itu honor pemain Rp150 ribu, tak lebih.Untuk pemain bule saja, kami bisa kasih honor paling tinggi Rp1 juta, nggak sampai Rp2 juta," ujar Yudi
-
Asen (35), terdakwa kasus pembunuhan model cantik sekaligus siswi SMK Permata Harapan, Aprilian Dewi, pernah tiga kali berperan sebagai figuran.
-
Sidang selanjutnya akan digelar Kamis (4/9) depan dengan agenda pemeriksaan saksi. Neneng, pemilik agency Matrix, rencananya bersaksi.
-
"Saya mau minta maaf," kata Asen.
-
Asen, terdakwa pembunuhan berencana model cantik Aprilian Dewi (17), tampak tenang selama menjalani persidangan perdananya di Pengadilan Negeri Batam
-
Asen, terdakwa pembunuhan berencana model cantik Aprilian Dewi (17), tampak tenang selama menjalani persidangan perdananya di Pengadilan Negeri Batam.
-
Sidang pembunuhan model cantik Aprilian Dewi (17),sempat diwarnai insiden menegangkan, Kamis (28/8) sekitar pukul 14.30 WIB di Pengadilan Negeri Batam
-
Tak lama lagi Asen (35), tersangka kasus pembunuhan berencana model Aprilian Dewi (17), akan duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Batam.
-
Masih ingat kasus pembunuhan model sekaligus siswi SMK Permata Harapan, Dewi Aprilian?
-
Masih ingat kasus pembunuhan model sekaligus siswi SMK Permata Harapan Batam, Aprilian Dewi?
-
Kedua orangtua korban pembunuhan dan perampokan sadis, Aprilian Dewi, Teck Kiong dan Mesinem kembali mendatangi mapolsek Lubuk Baja.
-
Di bulan Mei ini warga Batam digemparkan kasus pembunuhan beruntun. Dua kasus sudah mulai terungkap, sementara tiga lainnya masih belum diketahui.
-
Berdasarkan catatan Tribun, sejak awal Mei 2014 kemarin, sudah 5 orang meregang nyawa secara sadis. Empat di antaranya merupakan perempuan.
-
Polisi Lubuk Baja Batam mengejar seorang pelaku lain berinisial "P" yang masih buron.
-
Istri Asen kabur tanpa membawa barang-barang miliknya.Kamar kos ditinggalkan dalam kondisi radio dan kipas angin menyala,serta air kran di wc mengalir
-
Yang paling Suarni ingat dari Asen adalah pria bertubuh kurus dan bertato itu sering berbuat kasar kepada perempuan yang tinggal sekamar dengannya.
-
"Sudah mau 3 bulan ini dia nunggak bayar kos. Kemarin istrinya kerja, tapi tak lama. Setelah itulah, dia tak bisa bayar uang kos,'kata Suarni.
-
"Saya nggak tahu kalau ada yang ditangkap di sini. Orang yang kemarin ada di sini, juga lagi keluar. Kemarin sore saya ada di Nagoya," katanya.
-
"Kenapa bajunya dibuka, alasan dia (Asen) biar lebih lama ketahuannya, jasad itu muncul ke atas," kata Aris.
-
Masih terngiang di benak pemilik Matrix Agency Kota Batam, Ne, yang akrab disapa Bunda.
-
Di mata pemilik Matrix Agency Kota Batam, Aprilian Dewi (17), anak asuhnya itu, dikenal sebagai pribadi yang lincah, baik, dan sopan.
-
Para tetangga Dewi pun enggan berkomentar tentang nasib tragis yang dialami salah seorang warga mereka itu.
-
Kapolresta Barelang, Kombes Moh Hendra Suhartiyono mengatakan, motif pembunuhan Dewi dilatarbelakangi alasan ekonomi.
-
Di mata owner Matrix Agency, yang akrab disapa Bunda, Dewi Aprilian (17), anak asuhnya itu, dikenal sebagai pribadi yang lincah, baik dan sopan.