Mimpi Batam Miliki Kebun Raya
Resmi, Hari Ini Menteri PU Letakkan Batu Pertama Kebun Raya Batam
Lahan Kebun Raya Batam yang luasannya hampir sama dengan Kebun Raya Bogor itu diharapkan mampu menjadi salah satu kebun raya berstandar internasional
Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Pembangunan proyek Kebun Raya Batam resmi berjalan, Kamis (28/8). Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, Wakil Kepala LIPI Djusman Sayuti, Gubernur Kepri HM Sani, dan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja secara resmi melakukan peletakan batu pertama di lahan kebun raya seluas 86 hektar di kawasan Sambau, Nongsa.
Lahan Kebun Raya Batam yang luasannya hampir sama dengan Kebun Raya Bogor itu diharapkan mampu menjadi salah satu kebun raya berstandar internasional di Indonesia.
"Kebun Raya Batam ini saya impikan bisa menjadi kebun raya yang world class, tingkatan internasional. Jadi yang terbaik. Sehingga manfaatnya tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat Batam, tapi juga negara tetangga," ujar Djoko Kirmanto.
Untuk mencapai impian tersebut, Djoko Kirmanto menyatakan Kemen PU siap membantu secara maksimal pembangunan infastruktur Kebun Raya Batam. Namun demikian, untuk spesies tanaman yang mengisi kebun raya dibantu langsung oleh LIPI.
"Kalau untuk spesies tanamannya, Kebun Raya Bogor yang dibangun di lahan 87 hektar saja memiliki 6.500 spesies flora. Batam cuma 86 hektar, cuma beda sedikit, jadi kemungkinan jumlah spesiesnya sama dengan Bogor. Itu kami serahkan ke LIPI saja, mungkin yang ditaruh adalah flora-flora pesisir kepulauan, flora lokal yang cocok di cuaca ini," tutur Djoko Kirmanto.
Dari sisi pemenuhan tata ruang hijau di perkotaan, keberadaan kebun raya dalam satu kota menurutnya mampu membentuk keharmonisan dan membuat kota sebagai tempat yang layak huni. Apalagi diwajibkan dalam satu kota untuk menyediakan 30 persen ruang hijau.
"Pembangunan kebun raya sangat tepat untuk menambah ruang hijau di kota. Sebab, masih banyak perkotaan di Indonesia yang belum memenuhi kriteria ketersediaan ruang terbuka hijau sebesar 30 persen. Rata-rata untuk perkotaan hanya memiliki 9 persen ruang terbuka hijau, dan untuk kota di kabupaten sebesar 12 persen," tutur Djoko Kirmanto.
