Membongkar Bisnis Perempuan di Batam
“Freelancer Lebih Enak, Tidak Terikat dan Bisa Jadi Istri Simpanan” (3)
Praktek “bisnis perempuan” di Batam tidak hanya dijalankan para wanita penghibur di bawah naungan mami-papi, tapi juga para freelancer.
“Walapun tak dapat pelanggan dan tidak keluar 'mencari' tetap harus bayar Rp 50 ribu sehari,”ungkap S.
Sebab itu, bagaimanapun keadaannya, S selalu keluar mencari pelanggan.
" Kita dapat atau tak dapat pun harus cash Rp 50 ribu. Kita kan harus keluar cari kalau gak gimana nanti buat makan. Makan aja bayar sendiri. Aku sudah jenuh juga bang," ungkap S yang sudah dua tahun melakoni profesi sebagai perempuan panggilan.
Berapakah tariff yang harus dibayarkan tamu kepada para pelaku “bisnis perempuan” baik yang bekerja terikat (di bawah naungan mami-papi) maupun freelancer? Baca penelusurannya esok hari di website kami.
Berita Terkait