Si Penulis Gelar Akademik Palsu Tewas di Simpang Jalan Selatpanjang

Warga Selatpanjang, Meranti, Riau, kembali dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki, Minggu (7/6/2015).

tribunnews batam/LEO HALAWA
Jasad Suryatin ketika digotong warga dinaikan ke atas ambulance di ujung persimpangan jalan antara jalan Imam Bonjol dengan jalan Alah Air, Selatpanjang, Meranti, Minggu (7/6/2015) sekitar pukul 06.00 WIB. 

Laporan Tribunnews Batam, Filemon Halawa

TRIBUNNEWSBATAM.COM, MERANTI- Warga Selatpanjang, Meranti, Riau, kembali dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki, Minggu (7/6/2015).

Baru sekitar sepekan lalu (Minggu 31/5/2015) ditemukan seorang mayat laki-laki di pelabuhan Camat, Kecamatan Tebingtinggi, Selatpanjang bernama Syahdan (72).

Kemarin, sesosok mayat laki-laki kembali ditemukan telungkup di ujung persimpangan jalan antara jalan Imam Bonjol dengan jalan Alah Air, Selatpanjang, sekitar pukul 06.00 WIB.

Lokasi itu berjarak sekitar satu kilo meter dari letak penemuan mayat Syahdan (72).

Pantauan Tribun Batam, Minggu pagi, warga ramai berkumpul di lokasi kejadian melihat mayat tersebut.

Warga yang penasaran turun dari kendaraan mereka saat melintas. Alhasil kemacetan di jalan raya tersebut tidak terhindarkan.

Beruntung, petugas Polres Selatpanjang cepat datang dan mengamankan lokasi.

“Ada mayat laki-laki lagi,” kata warga berbincang.

Tak lama kemudian, mayat dibawa ke RSUD Selatpanjang menggunakan mobil ambulance.

Polisi bersama warga menggotong mayat tersebut ke mobil ambulance.

Saat digotong, tampak mayat belum terbujur kaku. Diduga mayat baru menghembuskan nafas terakhirnya.

Belakangan diketahui mayat laki-laki itu bernama Suryatin (65).

Menurut penuturan warga setempat, Ali Imron (20-an), Suryatin diduga mengalami gangguan jiwa.

“Iya bang kayaknya mengalami gangguan jiwa. Dia suka jalan-jalan di simpang jalan itu,” ujar Ali kepada Tribun Batam.

Selain itu, Suryatin semasa hidupnya suka mencoret dinding rumah warga sekitar.

Isi coretan dinding itu, Suryatin suka menulis gelar akademik.

“Dia (Suryatin,red) suka kali bang menulis dinding orang. Kadang dia buat tulisan Profesor, Insinyur, Sarjana Hukum, Master Hukum, entah apa-apa lagilah bang ditulis dia,” katanya lagi seraya tersenyum mengingat kisah hidup Suryatin.

Informasi tambahan disampaikan warga lain, Mak Den (50-an), yang juga ikut melihat jasad Suryatin di TKP.

Ia menuturkan jika Suryatin baru saja mengeluh padanya jika ia sedang sakit perut.

“Iya dia (Suryatin) mengeluh sakit perut. 'Mak saya sakit perut'. Padahal kami baru saja lihat dia lewat,” ujarnya sambil menirukan keluhan Suryatin.

Menurut penilaian warga lain, Suryatin kadang-kadang mengamuk pada saat tertentu.

“Tapi kadang dia juga baik, tapi suka nulisin dinding gelar-gelar orang,”terang Ahmad, warga yang melihat saat itu.

Sementara Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Z Pandra Arsyad melalui Kasat Reskrim AKP Antoni L Gaol SH MH mengatakan hasil visum yang mereka kembangkan bersama pihak RSUD Selatpanjang, tidak menemukan tanda-tanga kekerasan pada tubuh Syuratin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved