Kinerja BPM PTSP Dipertanyakan
"Inikan bulan Ramadan, jadi kami minta semua gelper tutup dulu," katanya
Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP) Batam kembali mendapatkan kritikan dari pengusaha yang ada di Batam.
Pasalnya pengusaha yang bergerak di bidang permainan gelanggang anak-anak mengaku pihaknya menjadi korban ketidak seriusan BPM PTSP dalam hal mengeluarkan izin usaha.
Alim, salah satu pengusaha mengaku dalam menjalankan usahanya dipermainan gelanggang anak-anak sudah mengikuti segala aturan yang dibuat dan diterapkan BPM PTSP Batam, seperti jumlah dan type mesin sesuai dengan izin yang diberikan.
Namun pada kenyataannya izin tersebut hanya berlaku selama satu bulan dan setelah itu pihak BPM PTSP meminta untuk seluruh lokasi gelanggang permainan anak-anak ditutup.
"Kalau memang tidak bisa diberikan izin kenapa BPM PTSP mengeluarkan izin," tanya Alim, Kamis (2/7/2015).
Alim menilai penutupan yang dilakukan BPM PTSP tidak memiliki dasar, bahkan dirinya meragukan kepastian hukum yang telah diterbitkan oleh BPM PTSP itu sendiri.
"Untuk membuat izin itu bukannya gampang dan memakan biaya yang tidak sedikit, yang rata-rata minimal Rp100 juta," ungkap Alim seraya menambahkan berharap aparat terkait bisa menindak lanjuti kasus ini.
Kepala BPM PTSP Gustian Riau mengaku hal ini dilakukannya hanya untuk menjaga konsentrasi warga Batam dalam menjalankan ibadah puasa.
"Inikan bulan Ramadan, jadi kami minta semua gelper tutup dulu," katanya dengan singkat seraya menambahkan sebelum puasa imbauan ini sudah disampaikannya ke seluruh pemngusaha permainan gelanggang anak-anak.
