Warga Pulau Penyengat Nyatakan PERANG Dengan NARKOBA
Warga Pulau Penyengat, Tanjungpinang menyatakan perang terhadap narkoba.
Laporan Tribun Batam, Mhd Munirul Ikhwan
TRIBUNNEWSBATAM.COM, PENYENGAT - Warga Pulau Penyengat, Tanjungpinang menyatakan perang terhadap narkoba. Peryataan tersebut tercetus dalam kegiatan dialog terbuka, antara Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tanjungpinang dengan seluruh masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan perangkat kelurahan Pulau Penyengat di balai pertemuan Pulau Penyengat, Rabu (29/7/2015) malam
Komitmen untuk memerangi narkoba tersebut, muncul karena selama ini permasalahan penyalahgunaan narkoba di Pulau Penyengat sudah sangat meresahkan.
“Kami tahu ada peredaran gelap narkoba di Pulau Penyengat ini, tapi kami tidak tahu caranya. Karena disini kami semuanya masih keluarga, kami sangat khawatir dengan pengaruh narkoba. Kalau ada bantuan dari BNN, kami sangat berterima kasih. Sebagai orangtua sedih melihat fenomena ini,” ungkap Hj Abdul Rahman, tokoh masyarakat Pulau Penyengat.
Lurah Pulau Penyengat, Sri Rahayu mengatakan Pemerintah Kota Tanjungpinang sendiri telah mendaftarkan Pulau Penyengat, sebagai warisan dunia kepada UNESCO. Oleh karena itu, adanya peredaran gelap narkoba tentu tidak bisa dibiarkan.
"Kurang enak rasanya apabila utusan dari UNESCO datang dan meninjau kemudian mendengar hal-hal semacam ini. Saya saran, perlu dipetakan daerah-daerah rawan, dan melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada keluarga penyalahguna narkoba. Remaja-remaja dirangkul," ujar Sri dalam forum tersebut.
Sementara itu, Ahmad Yani B, SH, Kepala BNNK Tanjungpinang di hadapan perangkat masyarakat dan tokoh–tokoh Pulau Penyengat mengatakan jika permasalahan penyalahgunaan narkoba dibiarkan, Pulau Penyengat akan tenggelam. Karena tidak ada orang yang waras. Sebab, menurutnya narkoba merusak otak.
"Untuk itu perlu sinergitas kita semua untuk menanggulangi. Saya mengusulkan agar meciptakan Pulau Penyengat bersinar, bebas dari narkoba," katanya.(*)