HUT Kemerdekaan RI ke 70

"Awalnya Tenang Berdoa Dalam Hati Tapi di Podium Sangat Deg-degan"

Menjadi pembawa merah putih untuk dikibarkan pada upacara detik-detik Proklamasi di Engku Putri, Batam Centre, bisa jadi cerita tersendiri bagi Finia

tribunnews batam/anne maria
ke-70 RI di Engku Putri, Batam, Senin (17/8/2015). 

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- ‎Menjadi pembawa sang merah putih untuk dikibarkan pada upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-70 tahun di Engku Putri, Batam Centre, bisa jadi cerita tersendiri untuk Finia Pratiwi.

Siswi kelas III Bahasa SMA Negeri 3 Batam itu, tak menyangka akhirnya yang dicita-citakannya sejak lama terwujud juga.

Harus berkompetisi dengan 700 siswa-siswi di seluruh Kota Batam, dara cantik kelahiran 4 Mei 1998 itu merupakan satu dari 35 siswa terpilih untuk menjadi pengibar bendera merah putih (Paskibra).

Ditemui usai upacara, putri pertama pasangan Firdaus dan Nurheni itu sempat masih terlihat gemetar.

Meski sudah menjalankan tugas dengan baik dan sempurna, Finia masih belum melupakan momen saat membawa bendera sampai ke puncak tiang.

"Awalnya masih tenang, terus berdoa dalam hati. Tapi setelah di podium itu sangat deg-degan, karena untuk pertama kalinya saya harus bawa bendera sampai ke puncak tiang benderanya," ucap gadis berusia 17 tahun itu.‎

Finia menceritakan, momen paling mendebarkan saat ia harus berusaha menjaga keseimbangan tangannya yang membawa bendera serta menyeimbangkan langkah di Dataran Engku Putri yang belum sepenuhnya rata.

"Keseimbangan tangan beda, soalnya teman-teman yang lainkan tidak bawa bendera. Susahnya juga waktu di podium itu saya harus naik dan ‎turun dengan langkah lurus. Benar-benar harus fokus," ucapnya.

‎Untuk mempersiapkan mental serta fisik, Finia Pratiwi beserta rekan-rekannya harus latihan selama kurang lebih enam minggu.

Pagi hingga sore hari, ia digembleng untuk mampu menjadi pengibar bendera tanpa satu kesalahan pun.

"Latihan pra saja dua minggu, sebelum lolos itu perjuangan mulai dari tes kesehatan, fisik, psikotes, wawancara, minat bakat, semuanya. Dari 700 peserta terpilih yang 35 orang itu. Terus masuk karantina dari 29 Juli-18 Agustus atau tiga minggu di Kanpora untuk menentukan posisi yang diinginkan. Alhamdulilah diberi kepercayaan sebagai pembawa baki bendera. Tiap hari kami latihan, porsinya mulai dari 8-10 terus lanjut lagi selepas makan siang sampai sore hari. Baik fisik atau mental," tuturnya.

Setiap pagi, Finia dan 34 tim paskibra lain akan mengikuti olahraga pagi seperti lari dan sit up sesampainya di alun-alun Engku Putri.‎

Tags
HUT
Bendera
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved