Mayat Wanita Muda di Parit Vista Hotel

Suami Mendiang Chintya dan Abang Iparnya Mulai Jualan Ikan Kembali

Kasus pembunuhan sadis Try Chitnya Prasetya hingga kini masih misterius. Keluarga suami mendiang mulai beraktivitas seperti biasa.

tribunnews batam/wafa
Anggi (baju putih), kakak ipar mendiang Chintya mulai berjualan ikan segar kembali di Pasar Cahaya Garden, Bengkong, Batam, Rabu (26/8/2015). 

Laporan Tribunnews Batam, Wahib Wafa

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Kasus pembunuhan sadis Try Chitnya Prasetya yang ditemukan dengan leher tergorok di parit pintu keluar Hotel Vista, Batam, Sabtu (8/8/2015) hingga kini masih misterius.

Kurang lebih tiga pekan kasus tersebut berlalu dan Polresta Barelang belum menemukan titik terang siapa pembunuh yang tega menghabisi pengantin baru berusia 17 tahun itu.

Sementara itu, dari pantauan Tribun Batam, Rabu (26/8/2015), aktifitas keluarga Diva Desrinald, suami mendiang Chintya sudah mulai berjalan seperti biasa.

Namun rasa duka tetap menyelimuti perasaan orang terdekat yang ditinggalkannya.

Anggi, abang kandung Diva alias abang ipar korban masih tetap teringat sosok Chintya.

"Saya baru senang punya adek satu lagi (Chintya). Dia bagi saya seorang yang menghubungkan dua keluarga untuk bersilaturahmi. Kita masih sangat sedih. Apa lagi Diva yang menjadi Suaminya," kata Anggi saat ditemui di tempat jualan lapak ikan segar di pasar basah Cahaya Garden, Bengkong Sadai, Rabu siang.

‎Menurutnya, kondisi Diva saat ini masih mengalami shok dan sedih.

Namun, apapun itu, kata Anggi, aktifitas untuk melanjutkan hidupnya tetap harus berjalan.

"Semua harus dijalani. Meski begitu, kita tetep lanjutkan kehidupan kita. Hari ini memang sendiri saya jualan. Kemarin Diva dah mulai ikut. Tapi gak tahu hari ini gak bantu jualan," katanya lagi.

Diva dan Anggi sudah mulai membuka jualanya setelah tutup kurang lebih 10 hari pasca kasus Chintya tersebut.

Ia mengaku baru buka beberapa hari terakhir ini.‎

Namun entah mengapa Diva hari ini tak menemani Anggi menjual aneka ikan segar.

Pria berbadan gempal itu nampak terus bercengkrama dengan teman di pasar yang juga sesama pedagang ikan.

Sesekali, pemuda berkaos putih kombinasi merah ini menyulutkan rokoknya.

"Ya bu sini bu mau beli ikan apa. Masih banyak bu, butuh berapa,"ucapnya sesekali menawarkan daganganya kepada pengunjung pasar yang hendak berbelanja.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved