Jembatan Satu Dompak Roboh

Tiga Pekerja Terjun Ke Laut Saat Jembatan Satu Dompak Roboh

ada 3 orang berada di atas jembatan sedang melakukan perapian. Saat kejadian berlangsung, mereka langsung melompat ke laut.

Istimewa
Kondisi Jembatan Satu Dompak Tanjungpinang yang Roboh 
Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG - Konstruksi Jembatan I Pulau Dompak Tanjungpinang pada titik P-7 turun dan ambruk, pada Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 16.40 WIB.
Insiden tersebut terjadi saat, puluhan pekerja PT Wijaya Karya (WIKA) baru selesai mengecor lengan atau span antar fondasi ke-2 dan ke-3 pada segmen tersebut.
"Insiden ini terjadi setelah kawan-kawan baru selesai mengecor lengan atau span jembatan di titik P-7 ini," ungkap Rodi Yantari, Petugas pelaksana teknis kegiatan (PPTK) Proyek tersebut pada konferensi pers di Pulau Dompak, Jumat malam.
Menurut Rodi, P-7 ini terdiri dari 3 fondasi. Jarak antara fondasi yang satu dengan fondasi lainnya masing-masing sepanjang 35 meter. 
Sedangkan, konstruksi yang turun dan ambruk terjadi pada fondasi ke-3 dan ke-3 pada segmen P-7 tersebut.
"Di atas P-7 ini ada 40 pekerja. Namun, kami bersyukur karena saat peristiwa itu terjadi, mereka sudah bergerak turun. Saya katakan, musibah ini tidak memakan korban jiwa," jelas Rodi.
"Namun, ada 3 orang berada di atas jembatan sedang melakukan perapian. Saat kejadian berlangsung, mereka langsung melompat ke laut. Tangan salah seorang pekerja di antara mereka terkilir. Sekarang dia sudah diurut," jelas PPTK Proyek Jembatan I ini.
Rodi sendiri mengaku belum bisa menduga apa penyebab insiden ini. Namun, memastikan bahwa seluruh tahapan pelaksanaan konstruksi itu sudah dilakukan sesuai dengan prosedurnya. 
Setiap tahan dites terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke tahap selanjutnya di bawah pendampingan Managemen Konstruksi (MK).
"Nanti kami akan mengevaluasi dan menginvestigasi dulu. Tim ahli jembatan dari LAPI ITB, WIKA, spesialis pekerjaan jembatan akan datang pagi ini (Sabtu 3/10_red) untuk mengevaluasi dan menginvestigasi. Setelah dievaluasi baru kami akan mengeluarkan pernyataan resmi," aku Rodi.
Proyek Jembatan I yang menghubungkan daratan Pulau Dompak dan daratan Tanjungpinang dari depan Ramayana Mall dikerjakan dengan biaya Rp 312 miliar. Jembatan ini ditargetkan akan selesai dikerjakan pada Desember 2015 ini.
"Kami pesimis, tak mungkin di akhir Desember 2015 ini, proyek ini bisa selesai dikerjakan. Kami pun sudah menggelar rapat kecil dengan pihak WIKA dan masih berkomitmn untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Saya masih percaya pada kemampuan kawan-kawan di lapangan utk lakukan pekerjaan ini. Tentu kami juga berkoordinasi dengan BPKP dari awal dan akhir. Kami akan berkoodinasi lagi terkait potensi pekerjaan proyek ini pada 2016 nanti," jelas PPTK Proyek Jembatan tersebut.
Seperti Rodi, Adhi Priyanto Manajer Proyek, pun berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tersebut. PT WIKA akan terus mengerjakan segmen-segmen lain. Namun, untuk segmen P-7, baru akan dikerjakan setelah diinvestigasi dan dievaluasi oleh tim ahli. 
"Yang jelas segala konstruksi yang runtuh dan ambruk tidak akan dipakai lagi. Semuanya akan dievakuasi dan dibangun dari awal. Namun, ketiga fondasi masih kuat dan tetap dipakai," jelas Adhi dengan wajah agak sedih.
Adhi juga belum bisa menduga apa penyebab keruntuhan lengan jembatan pada P-7 itu. Dia hanya sedikit menjelaskan bahwa pangkal lengan jembatan pada fondasi ke-2 turun. 
Kondisi ini akan mempengaruhi lengan yang tersambung dengan fondasi ke-3. Akibatnya, ujung lengan jembatan yang ditopang oleh fondasi ke-3 ambruk.
"Jadi, lengan jembatan ini jatuh bukan karena ditabrak ponton. Kami tetap terbuka memberikan informasi supaya berita kepada masyarakat tidak simpang siur. Kami belum siap menjawab apa penyebabnya. Kami akan memberikan jawaban setelah investigasi selesai. Namun, ini adalah musibah yang terjadi pada masa konstruksi," jelas Manager Proyek PT WIKA tersebut.
Sementara itu, Martinus Silaen, Managemen Konstruksi Proyek Jembatan I, menjelaskan, sebelum dicor, konstruksi lengan jembatan ini sudah diperiksa terlebih dahulu. Sesudah diperiksa baru pekerjaan bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya. 
"Saat ini pengerjaan terfokus pada segmen 7. Kemarin pengerjaan dilakukan setengah hari. Pekerjaan baru dilanjutkan lagi setelah Jumat siang sampai hari. Seluruh proses pengecoran dari kemarin dan hari ini sudah sesuai prosedur. Penyebab keambrukan jembatan belum bisa dipastikan. Yang jelas, strukstir ini tak bisa dipakai lagi. Harus ada konstruksi ulang," jelas Martinus sambil menginformasikan bahwa perkembangan pengerjaan ini sudah mencapai 80 persen dan tinggal 20 persen lagi jembatan ini akan tersambung. (*)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved