Jembatan Satu Dompak Roboh

Runtuhnya Jembatan 1 Dompak Karena Campuran Material dan Alat Bantu?

alat bantu (treveller) yang dipakai untuk menyanggah badan jembatan yang dicor dari beton

Penulis: Thom Limahekin |
Tribun Batam
kondisi jembatan satu Dompak Tanjungpinang yang roboh 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Penyebab utama penurunan dan pergeseran segmen P7-P7A yang membuat Jembatan I Pulau Dompak Tanjungpinang, nyaris runtuh kian terkuak.

Hal tersebut terlihat dari fokus penyelidikan penyebab insiden pada jembatan yang menghubungkan Pulau Bintan dan Pulau Dompak pada Jumat (2/10/2015) silam ini.

Petugas Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Proyek Jembatan I (Lanjutan) Pulau Dompak, Rodi Yantari mengatakan bahwa, Komisi Keamanan Jembatan, Terowongan dan Jalan (KKJTJ) mulai mengarahkan penyelidikannya pada alat bantu (treveller) yang dipakai untuk menyanggah badan jembatan yang dicor dari beton tersebut, Kamis (29/10/2015).

Penyelidikan itu dilakukan setelah KKTJT membahas secara menyeluruh terkait beberapa hal yang diduga menjadi penyebab penurunan segmen P7-P7A.

"Hari ini, tim KKTJT dari Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) dan ahli jembatan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) turun ke lokasi untuk menyelidikan penyebab insiden. Fokus penyelidikannya terpusat pada alat bantu. Mereka baru kembali dari lokasi," jelas Rodi kepada Tribun, Kamis (29/10/2015).

Menurut Rodi, tim dari KKTJT itu masih hanya mengumpulkan data-data dari lokasi.

Tim tersebut belum bisa mengeluarkan pernyataan resmi mengenai apa yang diperoleh dari penyelidikan terhadap alat bantu tersebut.

"Hari ini tim tersebut masih sebatas mengumpulkan bahan. Setelah itu mereka akan membahas hasil penyelidikan ini sebelum mengambil langkah selanjutnya," tegas PPTK Proyek Jembatan I (Lanjutan) Pulau Dompak itu.

Penyebab insiden pada segmen P7-P7A ini ditengarai oleh tiga hal yakni desain jembatan, campuran material dan alat bantu. Belakangan tim KKTJT lebih mengarahkan penyelidikannya pada alat bantu atau treveller.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved