Ledakan di Depan Sarinah Thamrin
Anggota DPR RI Ini Nilai Pemerintah dan Aparat Keamanan Kecolongan
Mungkin kita sudah merasa aman. Sehingga kewaspadaan kita kendorkan,"
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya menilai, pemerintah dan aparat keamanan kecolongan dalam mengantisipasi serangkaian serangan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Tantowi menilai, kecolongan ini bisa terjadi karena aparat keamanan sudah merasa berhasil melakukan pengamanan saat perayaan Natal dan tahun baru.
"Mungkin kita sudah merasa aman. Sehingga kewaspadaan kita kendorkan," kata Tantowi saat dihubungi, Kamis sore.
Dengan kejadian ini, lanjut Tantowi, maka Indonesia belum bisa dikatakan aman dari aksi terorisme.
Oleh karena itu, dia menghimbau agar aparat keamanan mulai dari Kepolisian, TNI, Badan Intelijen Negara hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk mengusut tuntas aksi teror ini dan segera mencari solusi agar kejadian ini tidak terulang.
"Mudah-mudahan ini bukan rangkaian dari bom-bom yang meledak di Paris, Cologne dan Istanbul beberapa waktu lalu," tambah Politisi Partai Golkar ini.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sebelumnya mengungkapkan, kelompok teror yang beraksi di sekitar Gedung Sarinah itu sengaja melakukan aksinya pada saat aparat keamanan lengah.
Padahal, informasi soal adanya aksi teror ini sudah didapat aparat sejak 2-3 bulan lalu. Titik kerawanan ada di sekitar Hotel Indonesia dan Senayan.
"Ya, kalau pelaku itu kan melihat, kalau dia lihat aparatnya siap, ya tidak (beraksi), tapi kalau tidak siap, dia melakukan itu," ujar Ryamizard.
Menurut dia, ada dua lokasi yang menjadi target para pelaku teror saat ini. Selain Jakarta, pulau Bali menjadi target berikutnya. Karena itu, pengamanan diperketat di dua wilayah itu.(*/KCM)