Ledakan di Depan Sarinah Thamrin

Mantan Napi Teroris Diduga Ada di Balik Tragedi Sarinah

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa ada dugaan keterkaitan ledakan bom dan penembakan di kawasan Sarinah, Jakart

xinhua/Veri Sanovri
Pelaku teror di Sarinah yang terekam kamera Veri Sanovri dan dipublikasi di Xinhua. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tujuh jenazah yang dibawa dari kasus bom di Sarinah, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, mengalami luka tembak dan luka akibat ledakan.

Tujuh jenazah itu kini berada di kamar jenazah RS Polri, untuk diidentifikasi.

Hal ini disampaikan Kepala Biddokespol Pusdokes Mabes Polri Komisaris Besar Anton Castilani, di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2016).

"Ada luka tembak, ada luka ledakan," kata Anton, Kamis petang.

Namun, Anton tidak menyebut berapa jenazah yang alami luka tembak dan berapa yang terkena ledakan.

Anton melanjutkan, ketujuh jenazah ini sedang dalam proses identifikasi.

Namun, dirinya menyatakan pihaknya belum memiliki data pembanding untuk mempercepat proses identifikasi.

Ia berharap, masyarakat yang kehilangan anggota keluarga untuk melapor dan mendatangi RS Polri.

"Mungkin nanti akan kita cocokan dengan data post mortem, untuk dibandingan dan mempercepat proses identifikasi," ujar Anton.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa ada dugaan keterkaitan ledakan bom dan penembakan di kawasan Sarinah, Jakarta terkait dengan jaringan ISIS di Indonesia.

Salah satu tokoh ISIS yang ada di belakang peristiwa ini adalah Bahrun Na'im.

"Jaringan pelaku sebenarnya terkait ISIS di Raqqah dengan tokoh Bahrun Na'im yang sekarang masih ada di sana," ujar Tito di Istana Kepresidenan, Kamis (14/1/2015).

Bahrun diketahui adalah mantan narapidana teroris yang sempat divonis 2,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Solo. Dia terkait dengan kelompok teroris di Jawa Tengah.

Pada 2014, Tito mengungkapkan bahwa Bahrun meninggalkan Indonesia dan bergabung dengan cabang ISIS di Raqqah.

Dari sana, Bahrun kemudian menyebarkan pengaruhnya kepada warga negara Indonesia di tengah strategis ISIS yang mulai membuka cabang di negara-negara lain di luar Irak dan Suriah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved