28 Warga Karimun Terjangkit Demam Berdarah Selama Dua Pekan Terakhir

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menghantui masyarakat Karimun.

Sejak awal tahun 2016 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun telah menerima sebanyak 28 laporan kasus DBD.

Kabid Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Pemkab Karimun, Rahmadi, mengatakan dua Kecamatan di Pulau Karimun Besar, yakni, Meral dan Tebing merupakan wilayah yang terbanyak ditemukannya penderita DBD.

"Dari kasus DBD pada Januari ini tidak ada pasien yang meninggal dunia," kata Rahmadi saat dihubungi pewarta, Jumat (15/1/2016).

Sementara itu, berdasarkan data Dinkes Karimun, sepanjang tahun 2015 lalu penderita penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti ini sebanyak 368 orang, tujuh diantaranya meninggal dunia.

Dari 368 kasus tersebut ditangani oleh Puskesmas Meral sebanyak 109 orang, Puskesmas Tanjungbalai 73 orang, Puskesmas Kundur 72 orang, Puskesmas Moro 45 orang, Puskesmas Tebing 34, Puskesmas Meral barat 17 orang, Durai delapan orang, Kundur barat lima orang, Buru 4 orang, dan Puskesmas Kundur Utara sebanyak satu orang.

Jumlah tersebut diketahui telah berkurang dibandingkan pada tahun 2014. Dimana sejak Januari hingga Desember 2014 kasus DBD yang ditangani Dinkes Karimun hampir mencapai angka 400 kasus.

Untuk menanggulangi serta mencegah kasus DBD, Dinkes Karimun selalu memberikan penyuluhan bagi masyarakat melalui Puskesmas yang ada disetiap Kecamatan.

Pencegahan juga dilakukan dengan pemberian bubuk Abate, Fogging, serta pembagian kelambu di desa-desa.

Selain itu Dinkes juga mengimbau kepada masyarakat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Untuk membunuh jentik-jentik nyamuk, masyarakat harus terus memberlakukan 3M, yakni menguras penampungan air dan membersihkannya secara berkala, menutup bak-bak penampungan air agar nyamuk tidak masuk untuk bertelur lalu mengubur sampah yang tidak mudah terurai. (*)