Puluhan Imigran Asal Afganistan Beradu Mulut dengan Petugas. 'Tidak Mau Dengar Kami Borgol'

"Ini negara kami, jangan berbuat hal yang tidak baik di sini. Kalau kalian tidak mau dengar, kalian kami borgol!,"

Tribun Batam/Aprizal
Puluhan Imigran Asal Afganistan saat akan di berangkat ke Jakarta. Sebelumnya para Imigran terlibat adu mulut dengan petugas 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Para imigran asal Afganistan yang selama ini ditampung di rumah detensi imigran (Rudenim) Kota Tanjungpinang, mengamuk, Selasa (26/1/2016) pagi.

Mereka sepakat keluar beramai-ramai dari Rudenim dan berjalan menyusuri jalanan kota.

Aksi 46 imigran tersebut tidak bisa diatasi oleh para petugas Rudenim. Para pria ini akhirnya dibiarkan pergi begitu saja dari Rudenim.

"Ada banyak sekali imigran yang berlari keluar dari Rudenim. Mereka berjalan ramai-ramai di jalanan," kata Ucok, warga yang heran melihat imigran itu keluar.

Para imigran ini bermaksud hendak menuju Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF). Mereka bermaksud hendak ke Jakarta.

Namun, langkah mereka terhenti setelah anggota Kepolisian Resort (Polres) Tanjungpinang menghalanginya di kilometer 7, persis di depan Kantor Camat Tanjungpinang Timur.

Mereka kemudian dikawal polisi hingga halaman depan kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepri.

Mereka menolak ketika polisi menyuruh mereka naik ke bus Dalmas Polres Tanjungpinang dan ngotot hendak terbang ke Jakarta.

Adu mulut imigran dengan Kapolres Tanjungpinang, AKBP Kristian Siagian yang memimpin pengamanan ini pun tak terelakkan.

Didampingi Kepala Rudenim Tanjungpinang Surya Pranata, Kris meminta para imigran untuk naik bus dan tidak berbuat hal yang dapat mengganggu ketenteraman masyarakat Tanjungpinang.

"Ini negara kami, jangan berbuat hal yang tidak baik di sini. Kalau kalian tidak mau dengar, kalian kami borgol!," bentak Krist kepada seorang imigran yang pasif berbahasa Indonesia.

Mendengar ancaman keras dari Krist, mereka akhrinya manut dan kemudian naik bus secara tertib. Mereka kemudian dibawa ke Polres Tanjungpinang.

Sebelumnya para imigran tersebut dibiarkan keluar dari Rudenim Pusat Tanjungpinang karena mereka memaksa.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved