Anak Tewas Usai Ditendang Ayah

Gila Dia! Kata Warga yang Geram Saat Tahu Maulana Tewas Karena Ditendang Ayahnya Efendi

"Gila dia, bodoh. Anak sendiri dibunuh, kalau tidak mau kasih aku aja, biar aku yang asuh," kata seorang warga

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Efendi menceritakan tindak penganiayaan yang dilakukan terhadap anak kandungnya yang berakibat pada kematian di Mapolsek Lubuk Baja, Batam, Minggu (14/2/2016). 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Muhamad Maulana (3) bocah malang yang tewas setelah ditendang Ayahnya M Efendi sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada di kawasan Sei Panas, Batam, Sabtu (14/2/2016) siang.

"Korban sudah dikebumikan Sabtu siang. Setelah dibawa kerumah sakit, kita langsung siap-siap untuk proses pemakaman," kata Muklis, RT setempat.

Dikatakan Muklis, Efendi dan keluarganya baru empat bulan tinggal di Ruli tersebut. Selama dia tinggal disana, Efendi sangat tertutup, dan jarang bergaul dengan warga sekitar.

Baca juga: Warga Sempat Percaya Saat Efendi Sebut Anaknya Hilang dan Diumumkan di Mushala

"Dia orangnya pendiam. Tidak mau terlalu bergaul dengan warga.

Biasa-biasa saja tidak terlalu mencolok.
Lagian dia baru empat bulan tinggal di sini," sebutnya.

Sementara itu, warga lain mengaku sangat geram setelah tahu pelaku yang membunuh Maulana ternyata Efendi, ayah kandungnya sendiri.

Sumpah serapah pun keluar dari mulut tetangga kepada Efendi.

Tudingan-tudingan tidak mengenakan terlontar secara spontan oleh warga.

"Gila dia, bodoh. Anak sendiri dibunuh, kalau tidak mau kasih aku aja, biar aku yang asuh," kata seorang warga yang geram dengan kejadian ini.

Menurutnya, selama ini memang anaknya sering menangis dan susah ntuk diam.

Kedua orangtua korban sering dinasehati tetangga. Karena rumah yang kecil dan saling berdampingan tentunya membuat warga disana lebih perhatian terhadap sang anak.

"Saya sering beritahu dia, tanya dia mengapa anaknya menangis.

Namanya saja anak-anak, menangis itu wajar saja lah," sebutnya lagi.

Yang jelas, warga disana sangat geram dengan kejadian ini.

Menurut Warga, dia tidak layak disebut sebagai orangtua.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved