Anak Tewas Usai Ditendang Ayah

Saat Saya Tak Dengar Lagi Detak Jantungnya, Saat Itu Saya Mulai Panik

"Setelah saya tendang, dia sempat melihat saya sesaat, sebelum menutup matanya," kata Efendi

Editor: Mairi Nandarson
tribun/ekosetiawa
Effendi (pakai penutup wajah) di Polsek Lubuk Baja memberi penjelasan terkait tindakan kekerasannya terhadap anak, Minggu (14/2/2016). 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - M Effendi mengaku usai menendang anaknya seperti menendang bola kaki, hingga terlempar sejauh dua meter, Maulana, anaknya terdiam, dan sempat melihat ayahnya sebelum menutup mata.

"Setelah saya tendang, dia sempat melihat saya sesaat, sebelum menutup matanya," kata Efendi di Polsek Lubuk Baja, Minggu (14/2/2016).

Sebelumnya diketahui,Effendi menendang anaknya karena emosi, sang anak yang masih berusia 3 tahun itu tak berhenti menangis. Saat itu, sang anak sedang bab (buang air besar) di celana.

Setelah anaknya menutup mata, Efendi kemudian pergi meninggalkan anaknya tergeletak di kamar di rumahnya di belakang Pasar Induk RT 07 RW 04 Jodoh Batam.

Baca juga: Geram Dengar Anak Menangis, Efendi Tendang Anak hingga Meninggal Dunia

Selang satu jam, ia kembali, ia melihat posisi anaknya masih sama, tergeletak tidak bergerak.

Saat itulah, Efendi mengaku mulai panik, ia mencoba membangunkan sang anak, namun tidak ada respon sama sekali.

Kemudian ia kemudian mendekatkan telinganya ke dada sang anak, ternyata tidak ada detak jantung yang terdengar.

Saat itulah ia baru sadar kalau sang anak sudah tiada.

"Saat saya cek dengan telinga saya, saya tidak lagi dengar suara detakan jantungnya. Saya mulai panik," katanya.(*)

* Baca berita selengkapnya di harian Tribun Batam edisi Senin (15/2/2016).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved