Melalui Helikopter Polda Kepri Pantau Tambang Pasir Ilegal
Kami tadi baru memetakan lokasi. Helikopter telah turun untuk memetakan mana-mana lokasinya,
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Polisi memetakan area penambangan pasir di Batam. Melalui helikopter, Polda Kepri telah memantau dari udara.
Belum tahu berapa jumlah titik penambangan pasir di Batam. Namun Direskrimsus Polda Kepri berencana menutup semua tambang pasir tersebut.
"Kami tadi baru memetakan lokasi. Helikopter telah turun untuk memetakan mana-mana lokasinya," kata Direktur Kriminal Khusus Polda Kepri, Kombes Pol Budi Suryanto, Senin (7/3).
Pihaknya belum menentukan kapan jadwal penutupan lokasi tambang pasir. Menurutnya dalam waktu dekat, pihaknya akan menyikat habis lokasi-lokasi tambang pasir illegal di Batam.
Penambangan yang kini terus melakukan penyedotan pasir sangat berdampak pada turunnya tanah.
"Itu komitmen kami dalam waktu dekat akan kami lakukan," tegas Budi.
Berapa titik lokasi penambangan pasir illegal di Batam belum diketahui secara pasti jumlahnya.
Diperkirakan mencapai puluhan titik bahkan mendekati seratus titik lokasi. "Banyaklah dan ini akan kami tertibkan," katanya.
Menurutnya, penyedotan pasir ilegal di Batam mulai mengancam terhadap turunnya tanah di sekitar lokasi penambangan.
Bahkan penambangan pasir hingga memasuki area kawasan tanah milik Bandara Hang Nadim.
Ada beberapa titik lokasi penambangan pasir. Selain di Batu Besar, Nongsa, beberapa kawasan lain terdapat di Tanjung Piayu, Tembesi dan Jembatan Barelang.
Sementara jumlah pelaku sendiri diperkirakan mencapai 200-an orang baik pekerja, bos dan buruh lainnya.(*)