Kapal Indonesia Dibajak di Laut Filipina
Inilah Status FB Peter, Warga Batam yang Menakhodai Kapal Indonesia yang Disandera di Filipina
"Sinyal mulai memudar. Sama seperti ...? hmmm."
BATAM.TRIBUNNEWS.COM,BATAM - Kasus penyanderaan kapal Anand 12 yang dibajak kelompok yang mengaku Abu Sayyaf di perairan Filipina, banyak dibicarakan di media sosial Batam.
Apalagi sang nakhoda ternyata warga Batam.
Baca: Satu Kapal Indonesia Berisi 10 ABK Masih Dibajak di Laut Filipina, Pelaku Minta Tebusan
Nakhoda tersebut berama Peter Tonsen Barahama, kelahiran Tahuna, 8 November 1985.
Baca: BREAKING NEWS: Nakhoda Kapal yang Disandera di Filipina Ternyata Warga Batam
Foto sang nakhoda bisa diakses dari facebook miliknya.
Di dinding facebooknya Peter sempat menulis status terakhirnya yang diunggah pada Senin (23/3/2016) pada pukul 11.03 PM atau 23.03 WIB malam.
Dalam statusnya itu, Peter menuliskan sinyal yang sudah memudar.
Berikut adalah isi status terakhir Peter sebelum dikabarkan kapalnya dibajak.
"Sinyal mulai memudar
Sama seperti ...? hmmm.
Jumat sudah roaming,,artix mahal untuk komunikasi
Dan juga sama seperti ... ? Hmmm."
Sapai saat ini belum ada komentar apapun dari status terakhirnya tersebut.
Informasi yang dihimpun Tribun Batam dari KSO Pelabuhan Tri Sakti Banjamasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan agen kapal Anand 12, Peter merupakan nakhoda kapal tersebut.
Ia berada di kapal bersama sembila anak buah kapal (ABK).
Kapal tersebut membawa 7.000 ton batubara dan 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.
Selain Peter, ada sembilan ABK lainnya yakni Julian Philip (Minahasa), Alvian Elvis Peti (Jakarta), Mahmud (Banjarmasin, Kalimantan Selatan), Surian Syah (Sulawesi Tenggara), Surianto (Sulawesi Selatan), Wawan Saputra (Palopo), Bayu Oktavianto (Delanggu), Rinaldi (Makasar), dan Wendi Raknadian (Sumatera Barat). (*)
Berita lengkap dapat dibaca di edisi cetak Tribun Batam, besok, Rabu (30/3/2016).