Nikmati Sensasi Mendaki Gunung Sepican Lingga Seraya Mendengarkan Cerita Datuk Kaya
Pendakian Gunung Sepincan di Kecamatan Daik, Lingga memberikan kesan tidak hanya tentang alam Lingga, tapi lebih dari itu.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Pendakian Gunung Sepincan di Kecamatan Daik, Lingga, Jumat (25/3/2016) lalu memberikan kesan tidak hanya tentang alam Lingga, tapi lebih dari itu.
Pendakian ini membawa para pendaki kembali ke masa silam Kabupaten Lingga, khususnya Daik.
Gunung Sepincan berlokasi di Desa Panggak Darat, Daik, Lingga.
Gunung ini merupakan satu dari dua gunung yang telah dikenal masyarakat Kepulauan Riau (Kepri).
Walaupun tidak lebih terkenal dari gunung Daik yang sejarahnya telah melekat dengan masyarakat Melayu Kepri, Gunung Sepincan tetap memiliki warna sendiri yang menjadikannya istimewa.
Gunung dengan ketinggian 1001 meter di atas permukaan laut ini mewajibkan setiap pendaki yang ingin merasakan jalur pendakian Sepincan menggunakan jasa pemandu pendakian.
Kebijakan ini dibuat oleh masyarakat dengan tujuan menghindari kemungkinan pendaki tersesat.
Selain itu pendakian dengan jasa pemandu juga bisa mengontrol perilaku pendaki.
Tribun Batam yang ketika mendaki ditemani pemandu bernama Yasir pada pendakian MT Sepincan, mendapatkan warna baru dari sebuah proses pendakian.
Apa yang didapat ketika pendakian MT Sepincan lebih dari sekedar pemahaman tentang alam lingga, tetapi pemahaman tentang kebesaran ciptaan tuhan.
Pemandu memberikan para pendaki pemahaman lebih tentang bagaimana sejarah Lingga, khususnya Kecamatan Daik, lokasi dimana Gunung Sepincan terletak.
Para pemandu antusias menceritakan bagaimana Daik pada masa silam.
Tanpa menunggu ditanya, mereka menguraikan sejarah Daik yang mereka dapatkan dari cerita orang-orang tua di sana.
Mereka bercerita dengan bahasa sederhana yang bercampur dengan logat melayu khas Daik.
Mendengar cerita dengan cara khas dari para pemandu ini membuat perjalanan menuju puncak gunung Sepincan semakin istimewa.
Yasir yang menjadi pemandu paling senior telah berulang kali mendaki gunung Sepincan ini.
Yasir juga menjadi pemandu yang paling senang berbagi cerita tentang Daik pada masa lalu.
Yasir, menceritakan bagaimana pada masa lalu Daik memiliki satu sosok istimewa yang dikenal dengan Datok Kaya.
Ia adalah tokoh yang sangat istimewa bagi masyarakat Daik.
Yasir menjelaskan, sosok Datok Kaya ini adalah seorang tokoh yang sedikit lebih tinggi dari siapa pun.
Ketika dekat dengan orang yang berbadan kecil maka Datok Kaya akan terlihat sedikit lebih tinggi dari orang didekatnya.
Begitu juga ketika Datok Kaya berdekatan dengan orang yang memiliki postur tubuh tinggi besar, Datok Kaya tetap lebih tinggi sedikit dari orang didekatnya.
Yasir juga menjelaskan bahwa datok kaya merupakan orang istimewa yang membua Daik disegani pada masa lalu.
Datok Kaya merupakan pelindung masyarakat dari orang-orang jahat yang mengganggu warga Daik.
Yasir juga mengungkapkan Datok Kaya juga memiliki hubungan erat dengan orang gunung (Bunian) yang diyakini tinggal di sekitar pegunungan di Daik, termasuk Gunung Sepincan dan Gunung Daik.
"Dulu orang Daik ini paling senang, mau bikin acara nikah tinggal datang ke Datok Kaya, semua peralatan ada, tapi harus dikembalikan setelah acara selesai. Sekarang sudah tak bisa gara-gara ada yang pinjam tapi tak mau kembalikan. Datok itu lebih tinggi sikit dari saya, tapi dia lebih tinggi sikit juga dari orang yang tinggi, datok pasti lebih tinggi sikit dari orang" kata Yasir menceritakan kemudahan yang didapat masyarakat Daik ketika masih ada Datok Kaya pada masa lalu.
Tidak hanya cerita tentang Datok Kaya, Yasir dan pemandu lain juga menceritakan bagaimana cerita tentang sejarah terjadinya Batu Belah, Batu Gajah, Goa Kelelawar, dan objek-objek menarik yang ada di jalur pendakian gunung Sepi. (bobi)