Kisruh Mosi Tak Percaya Dewan Karimun
Warga Kaget Ketua DPRD Karimun Dilengserkan Koleganya Sendiri
Warga tidak menyangka perseteruan di dewan perwakilan rakyat tersebut separah itu, sesama kolega saling menjatuhkan.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Berita pemberhentian Muhammad Asyura sebagai Ketua DPRD Karimun masa jabatan 2014-2019 yang dilakukan koleganya sesama anggota DPRD Karimun membuat masyarakat Kabupaten Karimun terkejut.
Mereka tidak menyangka perseteruan di dewan perwakilan rakyat tersebut separah itu, sesama kolega saling menjatuhkan.
Arifin Zainal, seorang tokoh masyarakat Kundur, kampung Muhammad Asyura mengaku kaget mendengar kabar pencopotan Asyura sebagai Ketua DPRD Karimun.
"Beliau (Asyura, red) sempat telepon saya tadi malam sekitar pukul 9. Beliau tak cerita cuma bilang mau jumpa saya pagi ini di Tanjungbalai. Nanti saya tanyakan macam mana sebenarnya, ini mengagetkan memang," ujar mantan Kepala Desa di Tanjungbatu, Kundur itu, Selasa (29/3/2016).
Arifin juga mengaku menyayangkan sikap DPRD Karimun yang terkesan memaksakan kehendak.
Ia juga mempertanyakan anggota DPRD Karimun asal daerah pemilihan Kundur yang diam tak membela Asyura.
"Malah ikut menandatangani mosi tak percaya pula. Cukup lah Anda (anggota DPRD Karimun dapil Kundur, red) bicara soal Asyura, kami masyarakat Kundur juga bisa menggalang mosi tak percaya terhadap Anda kalau begini cara Anda," ujar salah seorang koordinator massa pendukung Asyura itu.
Keterkejutan juga dirasakan Datuk Azman Zainal SH, Ketua DPD Laskar Melayu Bersatu (LMB) Kabupaten Karimun.
PNS di Kejaksaan Negeri Tanjungbalai Karimun itu awalnya mengira persoalan kisruh mosi tak percaya DPRD Karimun yang bergulir sejak Februari lalu sudah berakhir pasca Partai Golkar memilih mempertahankan Asyura sebagai Ketua DPRD Karimun masa jabatan 2014-2019.
"Kaget lah, saya kira sudah selesai setelah Golkar mengeluarkan pernyataan mendukung Asyura tapi pagi ini saya baca di Tribun, malah diberhentikan pula. Ini macam unjuk kekuatan saja," kata Azman.
Azman meminta persoalan tersebut segera diselesaikan secara adil agar anggota DPRD Karimun dapat kembali fokus mengeluarkan energi positif demi kemaslahatan masyarakat Kabupaten Karimun yang memilih mereka.
"Begini terus, kapan kerjanya. Energi yang ada malah terbuang sia-sia. Kalaua ada persoalan, selesaikan secara kekeluargaan," pesannya. (*)