Tak Senang Diceburkan ke Laut, ABK ini Langsung Tikam Perut Herman hingga Usus Terburai

Peristiwa itu bermula saat adanya perkelahian antara kelompok ABK kapal dengan sejumlah pemuda Tanjung Unggat.

internet
Ilustrasi 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Herman alias Boy (42), warga Jalan Sultan Machmud, Gang Beluntas RT 03 RW 06, Kelurahan Tanjung Unggat, Kecamatan Bukit Bestari, tewas dengan usus terburai setelah di tikam menggunakan pisau dapur oleh Ekawadsyah Daud (23) yang merupakan anak buah kapal (ABK) KM Shoryu Permai, di Pelabuhan Sri Payung, kilometer Enam, Tanjungpinang, Jumat (8/4/2016) dini hari.

Peristiwa itu bermula saat adanya perkelahian antara kelompok ABK kapal dengan sejumlah pemuda Tanjung Unggat.

Sebelum terjadi perkelahian antar kedua kelompok, masing-masing kelompok sama-sama siap mengomsumsi minuman keras.

Informasi yang diperoleh Tribun di lapangan, kedua kelompok duduk-duduk dalam kawasan pelabuhan dengan jarak yang tidak jauh. Awal mulanya, kelompok ABK kapal mendengar adanya keributan dari kelompok pemuda.

Beberapa orang ABK kapal berusaha mendatangi kelompok pemuda, dengan maksud menegur agar tidak ribut dalam areal pelabuhan.

Diduga karena tidak terima ditegur. Kelompok pemuda langsung keluar dari areal pelabuhan. Namun tidak beberapa lama, kelompok pemuda kembali datang bersama-sama temannya yang lebih banyak.

"Mereka tidak terima saya peringati, bahkan kami sempat didorongnya dan terjatuh ke laut," ujar Eka pelaku penikaman masih di lokasi kejadian.

Setelah ia dan sejumlah rekannya diceburi ke laut, aku Eka, ia bersama teman-temannya berusaha naik ke kapal. Tidak terima diperlakukan demikian, ia nekat mengambil sebilah pisau untuk kembali melakukan perlawanan.

Melihat ia membawa pisau, kelompok pemuda langsung kabur menyelamatkan diri.

"Setelah kami keluar dari laut, kami langsung melakukan perlawanan. Korban ini tak sempat naik motor kawannya, langsung saya tikam pakai pisau dibagian perutnya,''kata Eka.

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 06 Kelurahan Tanjungungat, Muhammad Nazir (56) mengatakan, dirinya mendapatkan informasi itu setelah dikabari oleh sejumlah warganya.

Usai mendapatkan laporan tersebut, ia langsung menuju ke lokasi Pelabuhan Sri Payung tersebut untuk memastikan kebenaran informasi yang diterimanya.

"Sesampainya saya disana, saya lihat Herman tergeletak dan dalam kondisi sudah tidak bernyawa,''ujar Nazir.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved