Jangan Lagi Pinjam Modal ke Rentenir, Kata Presiden Jokowi. Ini Alasannya

Presiden Joko Widodo mengungkapkan untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah telah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Editor: Mairi Nandarson
kompascpom/Fabian Januarius Kuwado
Presiden Joko Widodo saat meluncurkan Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat di Brebes, Jawa Tengah Senin (11/4/2016). 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyadari bahwa salah satu kendala bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) adalah permodalan.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah telah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bunganya tidak lagi 22 persen, tapi 9 persen per tahun.

"Bahkan, Gubernur Jateng sudah memiliki kredit sejenis dengan bunga tujuh persen. Gunakan itu untuk meningkatkan usaha, jangan lagi pinjam modal ke rentenir", kata Presiden Jokowi dalam keterangan resmi Kementerian Koperasi dan UKM, Senin (11/4/2016).

Menurut Presiden Jokowi, program tersebut merupakan program gotong-royong dari semua kementerian yang memiliki program sejenis.

"Selama ini kementrian kerja sendiri-sendiri. Saya akui, program mereka bagus. Tapi, akan lebih bagus lagi bila bersinergi dan disatukan dalam satu program besar.

Dengan program Sinergi ini, saya optimis kemiskinan di Indonesia bisa segera dientaskan", imbuh Presiden.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menegaskan bahwa program sinergi tersebut dapat semakin memperkuat program-program unggulan yang selama ini dikerjakan kementerian yang dipimpinnya.

"Selama ini kami sudah melakukan koordinasi antar-kementerian. Misalnya, mengenai hak cipta kita koordinasi dengan Kemenhuk HAM. Terkait izin usaha mikro dan kecil (IUMK) kita sinergi dengan Kementrian Perdagangan," jelas Puspayoga.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved