Rencana Lama Pembangunan Pelabuhan Kontainer Tanjung Sauh Masih Terus Terkendala Masalah Krusial Ini
Rencana pembangunan pelabuhan transhipment di Tanjung Sauh yang sejak lama digaungkan BP Batam sampai kini masih terkendala.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Rencana pembangunan pelabuhan transhipment di Tanjung Sauh yang sejak lama digaungkan BP Batam sampai kini masih terkendala.
Meski sudah berganti kepemimpinan dari Mustofa Widjaja ke Hatanto Reksodiputro, pembangunan masih terganjal status lahan Tanjung Sauh yang tidak masuk kawasan Free Trade Zone (FTZ) dan belum masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Kepala BP Batam Hatanto Reksodiputro mengatakan, Tanjung Sauh bukan kawasan FTZ dan KEK, sehingga bukan menjadi wewenang mereka.
Rencana pembangunan pelabuhan kontainer di sana pun belum terpikirkan oleh pejabat BP Batam yang baru.
"Itu tidak masuk kawasan ekonomi khusus Batam. Jadi peraturannya belum ada,"ujar Hatanto beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, terkait Tanjung Sauh memang sudah banyak dibicarakan.
Namun, karena statusnya bukan kawasan FTZ dan KEK, maka tidak bisa ditangani BP Batam.
"Memang ada rencana itu. Tapi persoalannya, siapa nanti yang akan menangani," kata Hatanto.
Rencana pembangunan Tanjung Sauh sudah dibicarakan sejak lima tahun lalu.
Calon investor dari consortium Perancis pun sudah lama melirik pembangunan Tanjung Sauh.
Namun, realisasinya tidak kunjung disetujui. (*)