Proyek Rel Kereta Api Borneo yang Diresmikan Jokowi Kini Tinggal Papan Nama
Lahan perbukitan yang sempat dibersihkan kini sudah ditumbuhi ilalang setinggi lutut
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, PENAJAM - Suasana di lokasi rencana pembangunan rel kereta api di Kawasan Industri Buluminung, Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sangat sepi.
Suara yang terdengar hanyalah deru mesin truk pengangkut batu-bara yang hilir-mudik.
Lahan perbukitan yang sempat dibersihkan kini sudah ditumbuhi ilalang setinggi lutut.
Di tempat ini hanya tersisa plang atau papan nama yang menunjukkan akan dibangun Kereta Api Borneo dan tenda dari bambu.
Menuju lokasi pembangunan ini, harus melewati jalan tanah dan becek.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi yang berada di atas bukit, tak tampak aktivitas pekerja yang mengerjakan pembangunan kereta api.
Di kiri kanan jalan tanah tersebut hanya ditumbuhi ilalang maupun semak-semak.
Dari atas bukit ini, sepanjang mata memandang tidak ada kegiatan pembangunan kereta api.
Mata hanya melihat aktivitas truk batu bara yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi pembangunan kereta api.
Suara-suara mobil truk tampak jelas terdengar.
Bahkan bau batu bara sangat menyengat saat berada di atas bukti tempat rencana pembangunan kereta api.
Akses menuju lokasi pembangunan, melewati jalan tanah dan becek saat musim hujan. Namun saat musim kemarau, jalan ini sangat mudah dilalui bukan hanya kendaraan roda dua juga roda empat.
Dari jalan masuk tampak tapal batas lahan dari kayu bercat merah dengan nama Denni B.
Nama ini hampir sama dengan nama Direktur Utama PT KAB Dennis Muratov, yang merupakan investor asal Rusia yang akan membangun kereta api.
Alang, warga Nipah-nipah, PPU, hanya bisa geleng-geleng kepala saat melihat kondisi terakhir lokasi pembangunan kereta api.