Operasi Ramadniya Seligi 2016 Bakal Jaga Ketat Kawasan Keramaian dan Tempat Ibadah

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Operasi Ramadniya Seligi 2016 telah dilaksanakan. Operasi yang tahun-tahun sebelumnya bernama operasi ketupat ini, dimulai Kamis (30/6/2016) hingga Rabu (13/7/2016) mendatang.

Bupati Karimun, Aunur Rafiq yang membacakan amanat Kapolri, Badroedin Haiti menyebutkan polisi bersama instansi terkait lainnya harus menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat saat lebaran.

"Operasi dilaksanakan sejak H-7 hingga H+7 hari raya Idul Fitri," kata Rafiq saat memimpin apel operasi Ramadaniya di Coastal Area, Kamis sore.

Rafiq menambahkan budaya mudik sudah menjadi kebudayaan di Indonesia.

Oleh karena itu, polisi dengan bersinergi dengan instansi terkait akan melakukan peningkatan di titik keramaian serta lokasi vital gangguan keamanan.

"Beberapa gangguan Kamtibmas yang perlu diwaspadai adalah tindak kriminal curat dan curas, sweeping ormas, tawuran antar warga, aksi in-tolerasi beragama, serta hal-hal yang dapat mengganggu lainnya.

Selain itu ketertiban dan keamanan di jalan raya juga menjadi poin penting.

Berdasarkan data Mabes Polri dimasa lebaran tahun 2015 telah terjadi kecelakaan lalulintas sebanyak 3.048 kasus dengan 600aan korbannya meninggal dunia.

"Kebanyakan penyebabnya karena kurang disiplinnya pengendara, rusaknya jalan, kurangnya sarana bagi pemudik serta faktor cuaca," tambah Rafiq.

Tujuan digelarnya operasi Ramadaniya sendiri adalah untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat, terjamin bahan pokok dan BBM bagi masyarakat, terwujud embarkasi dan debarkasi yang menjamin keselamatan penumpang dan barang.

Pada operasi yang berlangsung selama 14 hari ini Polres Karimun bersinergi dengan TNI AD, TNI AL, Dinas Perhubungan, Kanwil DJBC khusus Kepri, Imigrasi Tanjung Balai Karimun, BNNK Karimun, Basarnas, KSOP, Satpol PP dan Armada Pemadam Kebakaran. (*)