Penggerebekkan Terduga Teroris di Batam
Densus 88 Ternyata Sudah Memantau Sejak Satu Tahun Terakhir
Ia mengatakan, semenjak pagi sudah banyak polisi mengelilingi rumah tersebut, namun warga tidak diperbolehkan mendekat
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Semua proses penggerebekan jaringan terduga teroris di Kota Batam Jumat pekan lalu berlangsung pagi.
Banyak warga tak menyangka dan tak bisa menyaksikan, karena Satbrimob Polda Kepri dan Densus 88 Mabes Polri tidak membolehkan warga mendekat ke lokasi.
Seperti dikatakan Silvi, tetangga Tarmizi dan Eka Saputra yang tinggal di kawasan Botania, Clauster Sakuara bahwa penggerebekan berlangsung pagi-pagi.
Ia mengatakan, semenjak pagi sudah banyak polisi mengelilingi rumah tersebut, namun warga tidak diperbolehkan mendekat sebelum dilakukan olah tempat kejadian perkara.
Kapolda Kepri Brigjen Sambudi Gusdian saat dikonfirmasi membenarkan adanya penggerebekan Teroris di kota Batam. Ada enam orang yang diamankan dalam proses penggerebekan itu.
Menurut Sam, tim Densus 88 sudah melakukan pemantauan selama satu tahun terakhir.
"Kita sudah melakukan pemantauan semenjak satu tahun terakhir," katanya.
Saat ditanyakan, dari jaringan manakah para teroris yang diamankan ini, Sam belum bisa menjelaskan secara rinci.
Menurut Dia, tim Densus 88 yang baru menangkap para pelaku akan melakukan pemeriksaan.
Dari dua tempat yang digerebek, setidaknya polisi menyita beberapa barang bukti.
Pantauan Tribun di Perumahan Mediterania, polisi membawa dua box dan busur panah.
Sementara di perumahan Botania Clauster Sakura, polisi mengamankan satu Tas berwarna merah yang diduga berisi senpi.(*)