Hasil Penelitian: Tidak Sedikit Wanita Pekerja Dilecehkan Atasannya tapi Mereka Pilih Diam, Anda?

Satu di antara lima wanita pekerja mengaku bawah mereka sering mendapat pelecehan secara seksual oleh atasannya.

tribunnews.com
Ilustrasi pelecehan seksual di kantor. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Satu di antara lima wanita pekerja mengaku bawah mereka sering mendapat pelecehan secara seksual oleh atasannya.

Pengalaman terburuk dialami para wanita yang masih muda.

Hampir dua di antara tiga wanita muda berusia 18-24 tahun sangat menderita karena pelecehan seksual di tempat kerjanya.

Situs berita The Independent, Rabu (10/8/2016), melaporkan hasil penelitian yang dilakukan lembaga independen, Trades Unions Congress (TUC) yang berbasis di London, Inggris.

Disebutkan, sekitar 80 persen responden wanita mengaku bahwa mereka telah mengalami pelecehan seksual di tempat kerja.

Namun, para wanita itu tidak memberitahu majikannya karena khawatir akan mempengaruhi hubungan di kantor atau tempat kerja dan berdampak buruk pada jenjang karier mereka.

Tingkat pelecehan seksual di tempat kerja "memalukan".

Wanita sering menjadi sasaran lelucon yang tak diinginkan, serangan verbal, pernyataan sugestif, hingga ajakan untuk hubungan seksual.

TUC mengatakan, hasil penelitian mereka memperlihatkan bahwa masalah yang lebih buruk dialami wanita muda berusia 18-24 tahun. Mereka lebih sering menjadi sasaran pelecehan saat bekerja.

Lembaga penelitian tersebut mensurvei 1.500 wanita. Sepertiga di antaranya menjadi sasaran lelucon yang tidak diinginkan.

Sementara satu dari empat orang di antara mereka menerima komentar terkait seks karena postur tubuh atau pakaian mereka.

Satu dari empat perempuan itu telah disentuh dengan motif pelecehan seksual dan satu dari delapan mengaku bahwa seseorang telah mencoba untuk mencium mereka.

TUC mengatakan, pelecehan seksual di tempat kerja tampil dalam banyak bentuk.

Misalnya tampil dalam bentuk pernyataan sugestif, lelucon tentang kehidupan seks seorang rekan, dan menyebarkan teks pornografi, menyentuh, memeluk atau mencium, hingga ajakan untuk hubungan seksual.

Dalam kebanyakan kasus, pelaku adalah laki-laki. Hampir satu dari lima wanita mengatakan, pelakunya adalah manajer mereka atau seseorang dengan kewenangan langsung atas mereka.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved