Pencurian Ikan Di Perairan Kepri

Sambut Hari Kemerdekaan, 10 Kapal Illegal Fishing akan Ditenggelamkan Polda Kepri Selasa Nanti

Kapal-kapal itu nantinya tidak diledakkan seperti kapal-kapal illegal fishing sebelumnya, tapi ditenggelamkan.

Tribun Batam/Argianto
Lima kapal milik pelaku penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) ditenggelamkan di Perairan Momoy, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (5/4) 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sehari sebelum perayaan HUT ke-71 Kemerdekaan RI, Polda Kepri akan menenggelamkan 10 kapal illegal fishing yang selama ini ditangkap melakukan pencurian ikan di perairan Kepri.

Hal tersebut disampaikan Dirpolair Polda Kepri Kombes Teddy John Sahala Marbun, pada Jumat (12/8/2016) sore.

"Iya, memang setelah kami koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan penenggelaman dijadwal sebelum tujuh belasan ini,"kata Teddy.

Itu berarti penenggalaman kapal akan dilakukan pada Selasa (16/8/2016).

Tambah Teddy mengakui, penenggelaman kapal-kapal itu sebagai bentuk menjaga kedaulatan NKRI.

Kapal-kapal yang akan ditenggelamkan adalah hasil tangkapan sekitar sebulan terakhir.

Sesuai dengan penyidikan, kata Teddy, kapal-kapal itu berasal dari Malaysia yang didominasi para nakhoda berkebangsaan Vietnam.

"Berbendera Malaysia dan rata-rata nakhoda dan ABK berkebangsaan Vietnam. Mungkin saja Bu Menteri Susi Pudjiastuti hadir saat penenggelaman nantiitu," tambah Teddy.

Kapal-kapal itu nantinya tidak diledakkan seperti kapal-kapal illegal fishing sebelumnya, tapi ditenggelamkan.

Kapal akan dilobangi dengan menggunakan senso agar kapal bisa tenggelam.

Cara ini jauh lebih ramah lingkungan ketimbang peledakan pakai dinamit. Bangkai kapalpun bisa menjadi rumah bagi biota laut.

"Jadi model penenggelaman ini bukan pakai dinamit atau pengeboman. Tapi bagian bawah kapal akan dilobangi dengan mesin pemotong senso sehingga mudah untuk ditenggelamkan. Bukan, bukan diledakan. Memang kurang ramah lingkungan kalau diledakan. Kalau ditenggelamkan kan bisa menjadi terumbu karang ikan-ikan dan binatang laut lainnya," tutur Teddy.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved