Pria Ini Mengaku Pornografi Membuatnya Jadi Lajang Tua dan Masih Perjaka
Jim (bukan nama asli) berusia 31 tahun dan seorang pecandu porno yang sedang dalam proses pemulihan, berkata pornografi membuatnya tak lagi normal.
Menghabiskan Waktu
"Sangat mudah kehilangan waktu di sore hari menonton pornografi hingga waktu berganti malam."
"Jika saya menemukan kesempatanya, maka kemudian tak ada lagi batasnya."
"Tentu saja di usia akhir 20-an bukanlah sesuatu yang tak biasa bagi saya terjaga hingga pukul tiga atau empat pagi, tidur, kemudian terlambat bekerja atau terpaksa minta izin sakit."
"Itu berdampak besar terhadap kemampuan saya hidup normal."
"Saya menjadi tak dapat diandalkan oleh teman-teman saya. Saya memiliki seorang teman baik, dan selama beberapa tahun saya lupa ulang tahunnya, sehingga dia memutuskan saya dari kehidupannya."
"Saya pikir jika kita seorang pencandu, maka kita dalam beberapa segi akan menjadi ‘racun’."
Pecandu Pornografi
Dulu hanya ada orang berpengalaman seksual atau tidak, sekarang ada yang seperti Jim, masih perawan namun sudah melihat semua aksi seks di internet
"Jika candu ini adalah semua yang kita pedulikan maka kita mungkin menjadi orang yang tak sensitif terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain karena kita terasuki kebutuhan kita sendiri.”
"Pornografi awalnya menghibur, dan kemudian saya akan merasa muak sesudahnya. Perasaan bersalah, malu dan membenci diri sendiri benar-benar mulai membuatmu hampa di dalam."
"Pada akhirnya saya tiba di satu titik yang membuat saya merasa sangat jenuh akan hal itu.”
Jim telah menemui terapis dan pada saat wawancara dia telah lima bulan tanpa masturbasi atau menonton film porno.
Dia percaya dia hanya akan dapat memiliki hubungan saat dia meninggalkan pornografi dari kehidupannya.
Seorang ahli terapi seks kejiwaan memperingatkan terjadinya peningkatan jumlah pemuda yang menderita masalah kesehatan seksual karena pornografi di internet
