Polisi Ditikam Honorer Pemkab Meranti

Jalan Menuju Polres Meranti Diblokir Brimobda Polda. Ini Kondisi Terakhir Selatpanjang

Untuk memastikan tidak adanya aksi susulan dari masa yang anarkis, polisi memblokir sejumlah ruas jalan yang mengarah ke Mapolres Kepulauan Meranti.

Tribun Pekanbaru
Mapolres Meranti di Selatpanjang dikepung warga 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, SELATPANJANG - Kondisi kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti berangsur kondusif, Jumat (26/8/2016).

Ratusan personil bersenjata lengkap dari Brimob Polda Riau masih siaga di Mapolres Kepulauan Meranti, Kamis malam, setelah terjadinya bentrok antara massa dengan jajaran Polres Meranti.

Selain polisi, jajaran TNI di Meranti juga ikut membantu mengamankan kondisi serta memenangkan warga secara persuasif sejak Kamis sore.

Untuk memastikan tidak adanya aksi susulan dari masa yang anarkis, polisi memblokir sejumlah ruas jalan yang mengarah ke Mapolres Kepulauan Meranti. Bahkan, radius 300 meter warga tidak diperbolehkan mendekat Mapolres Meranti.

Pantauan di sejumlah ruas jalan kota, sejumlah objek vital seperti perkantoran, sekolah dan rumah sakit daerah dikawal ketat sejumlah aparat Kepolisian, terutama yang berdekatan dengan Mapolres Meranti.

Sementara aktivitas perekonomian masyarakat tampak sudah berjalan lancar. Pengelolaan swalayan, toko, pasar dan sejumlah warung kopi di Selatpanjang juga sudah membuka tempat usahanya.

Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto memastikan akan memeriksa 15 anggota Mapolres Kepulauan Meranti yang terlibat dalam tragedi berdarah di Selatpanjang pada Kamis (25/8/2016) kemarin.

Supriyanto yang tiba di Selatpanjang, Kamis malam, langsung menggelar pertemuan dengan pemerintah dan tokoh masyarakat setempat dan mengunjungki keluarga korban yang berduka, terkait insiden Kamis kemarin.

Kapolda menegaskan, dirinya menjamin netralitas terkait pemeriksaan aparat kepolisian di meranti yang dilakukan langsung oleh Propam Polda Riau.

Ia berjanji akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku terhadap anggotanya jika terbukti bersalah dalam peristiwa tersebut.

"Tadi pagi belasan anggota yang terlibat dalam kerusuhan, baik saat penangkapan hingga timbulnya kerusuhan massa, sudah diberangkatkan ke Pekanbaru," ujar Supriyanto saat rapat bersama Pemkab dan sejumlah tokoh masyarakat Kepulauan Meranti di Grand Meranti Hotel, Jumat (26/8/2016) pagi.

Kamis (25/8/2016), ratusan masyarakat Kepulauan Meranti mengepung Mapolres Kapulauan Meranti.

Mereka mempertanyakan tewasnya Apri Andi Pratama (24), honorer yang menikam anggota Satresnarkoba Polres Kepulauan Meranti, Brigadir Adil S Tambunan (31) menggunakan badik, Kamis dini hari.

Diduga pelaku melakukan perlawanan saat dilakukan penangkapan, dan kepolisian melepaskan tembakan peringatan dan tembakan terarah ke kaki pelaku. Saat dibawa ke rumah sakit, terduga pelaku meninggal dunia.

Hal inilah yang diduga memancing masyarakat mendatangi Mapolres Meranti untuk meminta keterangan resmi perihal kematian terduga.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved