Gubernur Nurdin Akhirnya Blak-blakan Soal Dirinya Hengkang ke Nasdem. Ini Pengakuannya
Terjawab sudah alasan Nurdin Basirun hengkang dari Golkar ke Nasdem. Ini pengakuan Gubernur Kepri ini
Penulis: Thom Limahekin |
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Gubernur Kepri Nurdin Basirun akhirnya mengaku secara terbuka mengapa dirinya beralih dari Partai Golongan Karya (Golkar) ke Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Pengakuannya itu disampaikannya saat meresmikan Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Tanjungpinang di Komplek Ruko Metro Sunway Nomor 5, Jalan Raja Haji Fisabilillah Kilometer 8 pada Kamis (8/9/2016) siang.
Bagi Nurdin, kepindahannya ke partai besutan Surya Paloh tersebut didasarkan pada faktor kenyamanan saja.
"Sebenarnya saya dulu adalah kader Partai Golkar. Sekarang saya beralih ke Partai NasDem. Itu namanya Demokrasi. Pastinya orang mencari tempat yang nyaman sesuai dinamika yang ada.
Tetapi sebelumnya saya menjadi wakil gubernur Kepri, saya sudah berada di Partai NasDem," ungkap Nurdin dalam sesi tanya-jawab usai peresmian tersebut.
Setelah Nurdin, ada beberapa kepala dan wakil kepala daerah di kabupaten/kota lain yang juga hijrah ke Partai NasDem. Mereka adalah Wali Kota Batam M Rudi, Bupati Lingga Alias Wello dan Wakil Bupati Lingga M Nizar.
Kepindahan para pejabat tersebut sempat dikomentari Nurdin. Dia mengaku bahwa para pejabat itu sendirilah yang memilih hengkang ke Partai NasDem.
"Mereka sendirilah yang ingin pindah dan bukan sayalah yang mempengaruhi mereka. Saya sendiri tak ada apa-apanya. Siapa sih Nurdin di sini. Jalan sendiri ke pelantar, naik pompong sendiri tak ada yang dampingi. Tetapi saya berterima kasih kepada tokoh-tokoh yang sudah bergabung," ungkap Nurdin.
Selain bertemu dengan para kepala dan wakil kepala daerah, Nurdin juga berjumpa dengan orang yang dahulu sempat melaporkan dirinya atas kasus dugaan ijazah palsu. Dia adalah Humaidi, seorang tokoh yang pernah menggelar unjuk rasa di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepri dalam mempersoalkan ijazah Nurdin.
Perjumpaannya dengan orang yang dahulu menjadi 'lawan'-nya ditanggapi secara santai oleh Nurdin. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem itu justru mengajak seluruh kader partai untuk bergandeng tangan, membangun silaturahmi dan menyambung jembatan hati untuk berbuat banyak bagi masyarakat.
"Jangan ada iri dan dengki. Kita harus tetap jalin silaturahmi. Jalinlah silahturami, sambunglah jembatan hati. Iri dengki tamak serakah jangan dibiarkan," ujar Gubernur Kepri itu.
Sementara Humaidi sendiri terlihat hanya tertawa ketika ditanyai tentang perjumpaannya dengan Nurdin di Partai NasDem. Dia cuma mengatakan bahwa persoalan hukum harus dipisahkan dengan urusan sesama kader partai.
"Urusan sesama kader partai beda dengan urusan hukum," komentar Humaidi.
Peresmian Kantor Sekretariat DPD Partai NasDem Tanjungpinang seakan menjadi sebuah tonggak perjuangan NasDem dalam dunia perpolitikan. Ketua DPD Partai NasDem Tanjungpinang, Bobby Jayanto mengatakan bahwa Partai NasDem banyak mendapat simpati dari masyarakat. Hal tersebut ditandai dengan keinginan begitu banyak calon yang hendak bergabung lewat pengisian formulir pendaftaran.
"Semoga di waktu mendatang, NasDem selalu diterima sepenuhnya oleh masyarakat. Kader-kader NasDem juga diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi Tanjungpinang," ungkap Bobby yang begitu yakin bahwa NasDem akan menjadi salah satu partai yang berperan penting dalam Pemilihan Wali Kota pada 2018 nanti. (*)