Dimas Kanjeng Ditangkap

Ini Kata Ki Joko Bodo Soal Kemampuan Dimas Kanjeng Menggandakan Uang

Paranormal Ki Joko Bodo memberikan penjelasan terkait kemampuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi menggandaan uang

Editor: Mairi Nandarson
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Paranormal Ki Joko Bodo berpose saat menghadiri ajang penghargaan SCTV Music Awards 2011 di Pekan Raya Jakarta Hall D, Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (29/4/2011). 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paranormal Ki Joko Bodo memberikan penjelasan terkait kemampuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi menggandaan uang.

Seperti dikutip dari wawancara Kompas TV, Selasa (4/10/2016), Ki Joko Bodo menegaskan bahwa melipatgandakan uang itu tidak ada ilmunya, apalagi karomah yang dimiliki.

Tetapi kalau uang itu dalam bentuk daun, barulah masuk akal, artinya ada semacam perjanjian gaib.

"Kalau itu (Dimas Kanjeng, red) tidak masuk akal. Kalau bisa dilipatgandakan itu bukan uang, itu hanya daun.
Sebab, jika kita bisa masuk ke dunia lain, bayar barang itu uangnya pakai daun. Kalau dibawa ke dunia nyata hanya sebentar terlihat sebagai uang, kemudian berubah jadi daun," kata Ki Joko Bodo.

Maka itu, jika kemudian polisi menggerebek rumah Dimas Kanjeng Taat Pribadi menemukan uang.

Maka itu bisa saja uang asli atau uang yang sengaja dicetak.

"Seharusnya dia menemukan daun. Jadi seperti permainan sulap kalau itu berubah jadi daun," ungkapnya penuh semangat.

Banyak Pengikut Dimas Kanjeng Meninggal
Saudah (43) warga Dusun Pasar, Desa Nguling, Kecamatan Nguling, Pasuruan, dikabarkan meninggal dunia minggu kemarin.

Dia diduga stres berat, setelah mendengar guru besar, pengasuh, sekaligus pemilik Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo ditangkap Ditreskrimum Polda Jatim atas tuduhan dugaan keterlibatannya dalam kasus pembunuhan dan penipuan penggelapan.

Untuk diketahui, Saudah sudah lama menjadi pengikut padepokan yang memiliki ribuan pengikut dari seluruh pelosok negeri ini.

Dia dikenal sangat aktif mengikuti kegiatan padepokan, mulai istighosah hingga tinggal dan menetap di tenda perjuangan dekat padepokan.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nguling Mulyono mengatakan, dari pernyataan adiknya, Saudah ini jatuh sakit semenjak Dimas Kanjeng ditangkap polisi beberapa waktu lalu.

"Keluarganya menduga, Saudah ini kaget dan tidak menyangka Dimas itu sejahat itu sampai ditangkap polisi. Soalnya selama ini korban mengenal Dimas Kanjeng sosok yang baik hati," katanya.

Dia menjelaskan, dari informasi yang ada, Saudah ini sudah menyetorkan uang puluhan hingga ratusan juta ke padepokan.

Menurutnya, hutang Saudah ini sudah terlanjur banyak.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved