Nama Baru RSUD Muhammad Sani Menjadi Beban Manajemen. Ini Alasannya
Kendati demikian, Zulhadi dan segenap jajarannya juga bersyukur karena ada sosok yang bisa menjadi tolok ukur dalam melayani masyarakat.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karimun, sejak Rabu (12/10/2016), resmi berganti nama menjadi RSUD Muhammad Sani.
Meskipun nama almarhum itu merupakan sebagai simbol kebanggan terhadap mantan Bupati Karimun dan mantan Gubernur Kepri itu, namun bagi manajemen RSUD, nama itu menjadi beban berat.
Direktur RSUD Muhammad Sani, dr Zulhadi kepada wartawan mengatakan, pemakaian nama Muhammad Sani sebenarnya sebuah beban bagi dirinya.
Mengingat, nama almarhum adalah jaminan sebuah kesuksesan, lambang kerja keras, pelayan yang ikhlas dan belajar tanpa henti.
"Sebenarnya berat, nama Muhammad Sani adalah jaminan sebuah kesuksesan, sosok pekerja keras, santun, pemersatu dan sosok yang mau terus belajar hingga akhir hayatnya. Kalau kita tidak mampu meneladani sifat-sifat itu, akan menimbulkan citra negatif bagi kami," katanya.
Kendati demikian, Zulhadi dan segenap jajarannya juga bersyukur karena ada sosok yang bisa menjadi tolok ukur dan contoh dalam melayani masyarakat.
Zulhadi menyebutkan, RSUD Muhammad Sani kini sudah semakin lengkap dari segi fasilitas dan dokter.
Bahkan dalam kurun waktu satu hingga dua tahun ke depan, tiga dokter spesialis akan segera bergabung, dokter bedah mulut, kejiwaan dan bedah syaraf.
Ia bertekad menjadikan RSUD Muhammad Sani sebagai mitra terpercaya dalam hal pelayanan kesehatan.
Almarhum Muhammad Sani pernah mengatakan, RSUD itu ditargetkan menjadi rumah sakit berstandar internasional.
Pada kesempatan itu, Zulhadi juga memimpin puluhan dokter dan perawat membacakan ikrar dokter RSUD Muhammad Sani.
Ikrar tersebut antara lain berjanji melayani pelanggan dengan ramah, sopan, ikhlas, sabar, melayani masyarakat seperti melayani diri sendiri tanpa melihat suku, agama dan golongan.
