Sebaiknya Anda Tahu

Terungkap, Inilah Kelebihan Beras Merah bagi Kesehatan Tubuh

Belum banyak yang mengetahui manfaat beras merah. Berdasar hasil penelitian, ini kelebihan beras merah bagi kesehatan tubuh

intisarionline
Beras merah 

BATAM. TRIBUNNEWS.COM - Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi di banyak bagian di dunia ini. Di sebagian besar negara-negara di Asia malah menjadi makanan pokok.

Beras memiliki banyak warna, bentuk, dan ukuran. Namun yang popular adalah beras putih dan beras merah (sebenarnya lebih tepat disebut beras cokelat).

Beras putih merupakan beras yang banyak dikonsumsi, namun beras merah dikenal secara luas sebagai pilihan yang lebih menyehatkan.

Banyak orang kemudian memilih beras merah karena alasan kesehatan. Bagaimana duduk sebenarnya? Tulisan ini mencoba memberi penjelasan yang lengkap soal beras merah dan beras putih.

Perbedaan Beras Merah dan Beras Putih

Hampir semua beras sebagian besar mengandung karbohidrat, dengan sedikit protein dan praktis tak ada lemak.

Beras merah merupakan bebijian yang utuh. Artinya, ia mengandung semua bagian dari sebuah biji – termasuk serat sekam, benih bernutrisi, dan endosperm yang kaya karbohidrat.

Sebaliknya, beras putih, ada bagian yang dihilangkan, yakni sekam dan benih, yang memiliki banyak kandungan nutrisi pada biji.

Hal ini membuat beras putih memiliki sedikit nutrisi penting, yang membuat beras merah biasanya dipertimbangkan sebagai lebih sehat dibandingkan beras putih.

Beras merah merupakan bebijian utuh yang mengandung dedak dan benih. Hal ini memberikan serat serta beberapa vitamin dan mineral.

Beras putih adalah bebijian yang sudah diolah dengan menghilangkan bagian-bagian yang mengandung nutrisi

Beras Merah Kaya Akan Serat, Vitamin, dan Mineral

Beras merah bisa dibilang lebih baik dibandingkan beras putih dalam hal kandungan nutrisinya.

Beras merah memiliki banyak serat dan antioksidan, juga banyak vitamin dan mineral penting.

Sementara beras putih merupakan sumber kalori “semu” dan karbohidrat dengan sedikit nutrisi penting.

Seratus gram beras merah yang dimasak memberikan 1,8 g serat, sementara dalam jumlah yang sama beras putih hanya memberikan serat sebanyak 0,4 g.

Beras merah lebih tinggi kadar nutrisinya dibandingkan beras putih. Termasuk dalam hal serat, antioksidan, vitamin, dan mineral.

Beras Merah Mengandung Antinutrisi dan Kandungan Arseniknya Lebih Tinggi
Antinutrisi merupakan kandungan tanaman yang bisa mengurangi kemampuan tubuh menyerap nutrisi tertentu. Beras merah mengandung antinutrisi yang dikenal dengan asam fitik, atau fitat.

Diduga juga mengandung lebih banyak arsenik, bahan kimia beracun.

Asam fitik

Sementara asam fitik selain menawarkan sejumlah keuntungan kesehatan, juga mengurangi kemampuan tubuh menyerap besi dan seng dari asupan sehari-hari.

Dalam jangka lama, mengonsumsi asam fitik dengan banyak makan dapat menimbulkan kekurangan mineral. Namun hal ini jarang terjadi pada mereka yang mengonsumsi makanan bervariasi.

Arsenik

Beras merah juga mengandung bahan kimia beracun yang dikenal dengan arsenik dalam jumlah yang tinggi.

Arsenik merupakan logam berat yang secara alami ada di lingkungan, tetapi di beberapa daerah jumlahnya meningkat karena polusi.

Dalam jumlah yang signifikan telah diidentifikasi pada beras dan produk-produk berbasis beras.

Arsenik adalah racun. Mengonsumsi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis termasuk kanker, jantung, dan diabetes tipe-2.

Beras merah cenderung mengandung kadar arsenik lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih.

Namun begitu, hal ini tidak menjadi persoalan jika kita mengonsumsi beras dalam jumlah sedang sebagai bagian dari variasi pola makan.

Jika beras menjadi bagian terbesar dari pola makan Anda, perlu melakukan beberapa langkah untuk meminimalkan kandungan arsenic.

Misalnya, mencucinya sebelum dimasak dan gunakan air yang banyak saat memasak.

Beras merah mengandung antinutrisi asam fitik, serta tinggi kandungan arseniknya dibandingkan dengan beras putih.

Ini harus menjadi perhatian mereka yang mengonsumsi beras merah sebagai makanan pokok. Namun, penggunaan yang wajar masih oke.

Efek pada Gula Darah dan Risiko Diabetes
Kandungan magnesium dalam beras merah tinggi. Juga serat. Keduanya berguna dalam mengontrol kadar gula darah.

Penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi bebijian secara teratur, seperti beras merah, membantu menurunkan tingkat gula darah dan diabetes tipe-2.

Dalam sebuah penelitian, seorang wanita yang sering mengonsumsi bebijian risiko terkena diabetes tipe 2 lebih rendah 31 persen dibandingkan dengan mereka yang sedikit mengonsumsi bebijian.

Hanya dengan mengganti beras putih dengan beras merah sudah mampu menurunkan kadar gula darah dan risiko diabetes tipe-2.

Di lain pihak, mengonsumsi beras putih dalam jumlah yang banyak erat kaitannya dengan meningkatknya risiko diabetes.

Hal ini terjadi karena indeks glikemik (IG) yang tinggi, yang mengukur bagaimana kecepatan suatu makanan meningkatkan gula darah.

Beras merah memiliki IG 50, sedangkan beras putih 89. Jadi, beras putih lebih cepat meningkatkan kadar gula dalam darah.

Mengonsumsi makanan dengan IG tinggi berkaitan dengan beberapa kondisi kesehatan, termasuk diabetes tipe-2.

Mengonsumsi beras merah bisa membantu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe-2.

Beras putih, di lain sisi, sebenarnya meningkatkan risiko terkena diabetes tipe-2.

Efek Kesehatan Lainnya dari Beras Putih dan Beras Merah

Secara berbeda, beras merah dan beras putih memiliki efek kesehatan lainnya.

Efek itu meliputi, risiko serangan jantung, tingkat antioksidan, dan pengontrolan berat badan.

Faktor Risiko Seragan Jantung

Beras merah mengandung lignin, senyawa dalam tumbuhan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan jantung.

Lignan telah terbukti dalam mengurangi kadar lemak dalam darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi peradangan di arteri.

Penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi beras merah membantu menurunkan beberapa faktor risiko serangan jantung.

Sebuah analisis terhadap 45 penelitian menemukan bahwa orang yang banyak mengonsumsi bebijian, termasuk beras merah, memiliki risiko serangan jantung yang lebih rendah 16 – 21 persen dibandingkan dengan mereka yang lebih sedikit mengonsumsi beras merah.

Analisis lain terhadap 285.000 pria dan wanita menemukan bahwa mengonsumsi rata-rata 2,5 porsi bebijian setiap hari dapat menurunkan risiko serangan jantung sampai 25 persen.

Bebijian seperti beras merah juga menurunkan kolesterol total dan LDL (kolesterol “jahat”). Beras merah bahkan dikaitkan dengan peningkatan kolesterol HDL (kolesterol “baik”).

Status antioksidan
Sekam beras merah mengandung banyak antioksidan yang sangat ampuh.

Penelitian menunjukkan bahwa karena tingkat antioksidannya, bebijian seperti beras merah dapat mencegah penyakit kronis seperti serangan jantung, kanker, dan diabetes tipe 2.

Penelitian juga mengungkapkan bahwa beras merah dapat membantu meningkatkan tingkat antioksidan darah pada wanita yang obes alias gemuk. 

Sebagai tambahan, penelitian yang melibatkan hewan percobaan, mengonsumsi beras putih dapat mengurangi kadar antioksidan darah pada diabetes tipe 2.

Mengontrol berat badan
Mengonsumsi beras merah juga mampu mengurangi berat badan, indeks massa tubuh, dan lingkar pinggang dan panggul secara signifikan

Sebuah penelitian yang dikumpulkan dari 29.683 orang dewasa dan 15.280 anak-anak, menemukan bahwa semakin banyak bebijian yang mereka makan, semakin rendah berat badan mereka.

Dalam studi lain, para peneliti yang mengikuti lebih dari 74 ribu wanita selama 12 tahun menemukan bahwa wanita yang mengonsumi lebih banyak bebijian secara konsisten memiliki berat badan lebih rendah dibandingkan mereka yang sedikit mengonsumsi bebijian.

Tambahan pula, uji coba secara terkontrol terhadap 40 wanita gemuk dan obesitas menemukan bawah konsumsi beras merah ternyata mampu mengurangi berat dan ukuran panggul dibandingkan dengan konsumsi beras putih.

Memakan beras merah dan bebijian lain dapat meningkatkan kadar antioksidan dalam darah dan mengurangi risiko serangan jantung dan obesitas.

Mana Yang Harus Saya Makan?

Beras merah merupakan pilihan terbaik dalam kaitannya dengan kualitas nutrisi dan keuntungan kesehatan.

Dalam kata lain, kedua jenis itu bisa menjadi bagian dari pola makan sehat dan tidak ada yang salah dengan beras putih sekarang dan nanti. (intisarionline/authoritynutrition.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved