Pemprov Bali Belajar Pengelolaan Air Bersih ke ATB

Kunjungan tersebut sengaja dilakukan oleh rombongan guna mempelajari pengelolaan air bersih dengan baik seperti yang telah dilakukan ATB.

ist
President Director PT Adhya Tirta Batam (ATB), Ir Benny Andrianto memberikan buku 21 Tahun ATB kepada kepada rombongan dari Pemerintah Provinsi Bali di Lantai 8, Gedung Adhya Sukajadi, Batam, Minggu (23/6/2016) pagi. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Provinsi Bali yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Cokorda Ngurah Pemayun selama dua hari sejak Sabtu (22/10) hingga Minggu (23/10) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Batam.

Selama kunker tersebut, rombongan melihat secara langsung proses pengolahan air bersih di beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA) hingga tangki reservoir yang dilakukan oleh PT. Adhya Tirta Batam (ATB).

Kunjungan tersebut sengaja dilakukan oleh rombongan guna mempelajari pengelolaan air bersih dengan baik seperti yang telah dilakukan ATB.

Mengingat, perusahaan air bersih terbesardi Batam ini sudah menjadi rujukan beberapa perusahaan daerahhingga Instansi Pemerintahan di Indonesia dalam halpengelolaan air bersih.

Rombongan diterima secara langsung President Director ATB Benny Andrianto didampingi sejumlah Manager.

Pada kesempatan tersebut, Benny memaparkan secara umum beberapa kinerja dan capaian yang sudah dilakukan oleh ATB, termasuk kondisi Batam yang memiliki keterbatasan akansumber air dan hanya mengandalkan curah hujan sebagai bahanbakunya.

"Batam sangatlah berbeda dengan Bali, dimana Batam hanyamengandalkan air hujan yang ditampung di Waduk dankemudian diolah menjadi air bersih, sementara di Bali sangatberlimpah sumber-sumber air bakunya,”kata Benny Andrianto, dalam rilis yang diterima Tribun, Minggu (23/10/2016).

Tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 7-8 persen pada tahun2019 nanti, tambahnya, juga akan menimbulkan masalah jikatidak diatasi sejak awal. “Sayangnya, Batam merupakan daerah tujuan investasi, namun disisi lain memiliki kekurangan air baku,” tambah Benny.

Selain itu, Benny juga memaparkan kondisi wilayah Batam di tahun 2015 yang mengalami Elnino dan mengakibatkan Batam mengalami kekeringan. Kondisi ini, membuat ATB harusmelakukan penggiliran suplai air dengan terbatasnya kapasitas waduk.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun mengaku cukup beruntung dan sangat tepat datang kePT. Adhya Tirta Batam, untuk belajar mengenai mengelola air bersih yang baik.

Mengingat saat ini, sumber air (air baku) di Bali sangatlah banyak, namun masih minim cara pengelolaanya sehingga banyak terbuang. Beda dengan Batam yang minim air bakunya tapi dapat mengelola dengan baik.

“Sangat luar biasa sekali ATB ini. Apa yang dikerjakan ATB sampai saat ini sebuah perjalanan luar biasa dan saya apresiasi. Oleh karena itu, kunjungan kerja kami ATB ini menjadipengalaman yang sangat berharga bagi kami untuk belajar manajemen air,”kata Cokorda.

Cokorda Ngurah Pemayun juga memandang ATB memiliki sistim IT terintegrasi dengan baik dan terkontrol terus. Sehingga semua tantangan yang ada di Batam terkait kebutuhan air bersih bisa termonitor terus.

“Apa yang dikerjakan ATB ini luar bisa sekali. Saya sangat mengapresiasikan ini semua. Oleh karena itu, apa yang sudahdibuat oleh ATB di Batam bisa menjadi rujukan yang bisa kita manfaatkan juga di Bali,”terangnya.

Sebagaimana diketahui, pada Sabtu (22/10) pagi, rombongandari Pemerintah Provinsi Bali ini melihat secara langsungbeberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Tanki Reservoir Ozon yang dikelola oleh PT. Adhya Tirta Batam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved