Mengharukan! Pria Tuna Rungu Ini Berjuang Hidup Jual Roti Bakar. Bagaimana Caranya?

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Berita mengenai pengemis yang berpura-pura cacat demi memperoleh uang sering membuat geram banyak pihak.

Bagaimana tidak. anggota tubuh mereka sempurna, tetapi justru berbohong demi menarik simpati orang lain.

Namun, kisah penjual roti bakar ini akan membuat Anda terenyuh.

Cacatnya tidak dibuat-buat untuk menarik simpati, tetapi karena dia tidak mau menerima nasib begitu saja sebagai penderita tuna rungu.

Kisah penjual roti bakar di depan museum Affandi, Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta ini diunggah oleh akun Facebook Boby Lamanepa, Selasa (15/11/2016).

Dalam postingannya, Boby menuturkan tentang lelaki si penjual roti bakar berjualan setiap malam di sekitaran Jembatan Sungai Gajah Wong, depan museum Affandi.

Begini caption Boby.

Salut banget dengan mas ini, dengan segala keterbatasannya dia masih tetap berusaha semampu dia dengan berjualan Roti Bakar. Semoga dilancarkan usahamu mas!

Silahkan yang pengen roti bakar bisa beli roti bakar punya mas ini, roti bakarnya enak kok. setiap malam lokasi jualanya disekitaran jembatan Gajah Wong ( Museum Afandi, Jl. Laksda Adisucipto )

Ia juga mengunggah foto gerobak milik pria yang --selain tidak bisa mendengar-- juga difabel alias tidak bisa bicara itu.

Di bagian kaca, tertempel sebuah kertas berisi tulisan yang sangat mengharukan.

"Terima kasih atas kunjungan Anda dan saya mohon maaf kalau pelayanan saya kurang di hati pembeli sekalian. Terima kasih," demikian isi tulisan tersebut.

Kata-kata itu jelas bukan untuk minta dikasihiani karena penjual roti ini tidak menyebutkan dirinya bisu atau tuli.

Pembali baru akan tahu kalau ia mengalami tuna rungu jika mengajak bicara.

Tidak heran jika Boby terharu, lalu mengajak para netizen untuk melariskan dagangan pria yang belum diketahui namanya itu.