Tanpa Generasi Muda, Bangsa Ini Tidak Akan Hidup, kata Nurdin Basirun dalam Puisinya
Puisi tersebut dibacakan di hadapan ribuan prajurit TNI-Polri, pelajar, mahasiswa dan masyarakat dengan suara bergetar
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Mairi Nandarson
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Gubernur Kepri H Nurdin Basirun membaca puisi saat menghadiri aksi Nusantara Bersatu di lapangan Pamedan Ahmad Yani Tanjungpinang, Rabu (30/11/2016) pagi .
Puisi tersebut dibacakan di hadapan ribuan prajurit TNI-Polri, pelajar, mahasiswa dan masyarakat dengan suara bergetar.
"Tanpa generasi muda, bangsa ini tak akan hidup," kata Nurdin dalam beberapa larik puisi tersebut.
Gubernur Kepri itu begiru bersemangat. Dengan suara serak-serak basah, dia mengajak seluruh orang yang hadir untuk menyimak puisinya.
"Mari kita menjaga kebersamaan, silahturami, bhineka tunggal ika," tegas Nurdin lagi.
Dalam puisinya itu, Nurdin mengatakan, negara Indonesia adalah anugrah Tuhan Yang Mana Esa.
Karena itu, setiap warga Indonesia tentunya tidak mau negara ini diombang-ambing oleh orang yang tak bertanggung jawab.
"Pancasila itu sakti. Bermacam-macam cara orang ganggu Pancasila. Mari kita jaga empat pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI," kata Nurdin dengan tegas.
Gubernur Kepri itu kemudian menitipkan bangsa dan negara ini kepada generasi muda.
"Darahku kugadaikan jika ada yang mengganggu negara. Merah putih di dadaku, Indonesia negaraku," kata Nurdin.
Selain Nurdin, Kapolda Kepri Brigend Pol Sam Budigusdian dan Danrem 033/WP Brigjend TNI Facri pun ikut membaca puisi.
Puisi-puisi mereka disimak oleh seluruh orang yang hadir di acara Nusantara Bersatu, Indonesia Milikku, Milikmu, Milik Kita Bersama, Bhinneka Tunggal Ika itu. (*)
* Baca berita terkait di Harian TRIBUN BATAM edisi Kamis, 1 Desember 2016
