Hendak Ledakkan Bendungan Jatiluhur? Ini Jawab Kapolda Usai Penyergapan Berdarah Terduga Teroris

Kapolda mengkhawatirkan kemungkinan terduga teroris yang tewas disergap mengincar bendungan Jatiluhur sebagai target aksinya. Ini peryataannya

Kompas.com/Dendi Ramdhani
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan 

BATAM. TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA-Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan mengkhawatirkan kemungkinan terduga teroris mengincar bendungan Jatilihur sebagai aksi terornya.

Prose penyergapan mereka, Kapolda mengaku juga kesulitan menangkap dua terduga teroris di rumah apung atau keramba jaring apung (KJA) Jatiluhur, Purwakarta.

Dua orang terduga teroris tewas dalam operasi penggerebekan itu.

"Pertanyaannya, mengapa harus di rumah apung, sehingga menyulitkan (penangkapan). Ketika kami minta mereka menyerah, mereka malah menyerang," ujar Anton di lokasi kejadian, Minggu (25/12/2016).

Anton menjelaskan, jika mereka tidak menyerang, maka polisi tidak akan mengeluarkan tembakan. Namun karena terduga teroris melakukan penyerangan, polisi pun mengeluarkan tembakan.

"Yang tidak menyerang selamat. Yang menyerang apa boleh buat. Karena kita kan tidak tahu mereka bawa bahan peledak atau tidak," ucapnya.

Anton mengaku masih bertanya-tanya kenapa bisa di rumah terapung. Karena jika terduga teroris ini sampai meledakkan Waduk Jatiluhur, bisa memakan korban banyak.

"Coba kalau bendungan ini diledakkan mau jadi apa? Purwakarta, Karawang, Bandung (akan jadi korban) akan jadi korban. Makanya segera kita lumpuhkan," ungkapnya.

Anton bahkan sempat membandingkan dengan jumlah korban teroris di Gedung World Trade Center (WTC), New York, Amerika Serikat. Menurut Anton, jika Waduk Jatiluhur diledakkan, jumlah korban bisa lebih banyak dibanding jumlah korban terorisme di WTC.

Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri menggerebek dua tempat terduga teroris di Ubrug, Jatiluhur. Dari penggerebegan tersebut, dua orang berhasil ditangkap.

Kedua lainnya tewas karena melakukan perlawanan. Dua terduga teroris yang berhasil ditangkap bernama Rizal alias Abu Arham (29) dan Ivan Rahmat Syarif.

Keduanya warga Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan dua orang yang tewas dikenal dengan nama Abu Sovi alias Abu Azis alias Mas Brow warga Kabupaten Bandung, dan Abu Faiz warga Kabupaten Bandung Barat. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved