Warga Arta Guna Tolak Pasar Kaget. Camat Sagulung Langsung Turun ke Lokasi
Warga Perumahan Arta Guna Lestari, Kelurahan Sei Langkai, Kecamatan Sagulung meminta pasar kaget ditutup di daerah mereka.
BATAM TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Warga di Kompleks Arta Guna Lestari, Sagulung, resah dengan keberadaan pasar kaget di sekitar pintu masuk perumahan tersebut.
Keberadaan pasar kaget itu membuat kawasan itu semrawut.
Selain banyaknya parkir kendaraan yang tidak teratur sehingga kadang menutup akses jalan, juga membuat kawasan itu kumuh.
Warga Perumahan Arta Guna Lestari, Kelurahan Sei Langkai, Kecamatan Sagulung pun meminta pasar kaget ditutup di daerah mereka.
"Setiap pasar kaget, pasti lokasinya kotor. Jalan masuk perumahan jadi sempit, motor pengunjung ditambah lagi kendaraan barang para pedagang memadati jalan masuk perumahan," kata Sutiono, seoraqng warga yang tinggal di perumahan itu.
Pasar kaget ini memang tidak setiap hari, hanya pada Hari Minggu dan Rabu. Namun, para pedagang dan pengunjung seakan tidak memikirkan warga sekitar.
Kendaraan para pedagang, seperti becak dan mobil barang asal diparkir saja dijalan. Ditambah lagi sepeda motor pembeli yang juga parkir sembarangan.
Mendengar keluhan warga tersebut, Camat Sagulung, Reza Khadafy langsung turun ke lokasi. Reza mengaku sudah banyak menerima keluhan dari warga bahwa terkait keberadaan pasar kaget yang mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Yang pertama, akses jalan mereka sangat terganggu. Selain itu, kebersihan tidak pernah dijaga. Bahkan ada warga yang kemalingan motor," kata Reza.
Reza pun langsung membuat keputusan tegas, menutup pasar kaget di kawasan tersebut.
Saat ditanya akan dipindahkan kemana para pedagang yang selama ini berdagang di tempat tersebut, Reza juga tidak bisa memberikan solusi karena para pedagang itu berdagang di tempat yang bukan wilayah pasar.
"Memang kita sadari, pedagang di pasar kaget itu bukan untuk mencari kaya, hanya sekedar mencari nafkah. Tetapi mereka harus menyadari bahwa warga di wilayah itu terganggu," kata Reza.